GridOto.com - Enggak banyak yang tahu Isuzu yang sempat dikenal sebagai 'si raja diesel' berkat Panther ternyata pernah bikin mesin bensin buat ajang Formula 1.
Gokilnya saat mesin itu gagal digunakan di ajang jet darat, akhirnya dipakai di mobil pikap!
Gimana ceritanya nih soal mesin balap Isuzu P799WE ini?
Kisahnya bermula pada tahun 1991 saat pabrikan Isuzu kepingin terkenal juga di dunia balapan.
Sebagai pabrikan Jepang yang sudah dikenal dunia, Isuzu saat itu sama sekali enggak punya nama di ajang balapan.
(Baca Juga: Isuzu MU-X Percaya Diri Jadi Mobil Rally Dengan Ubahan Simpel Aja)
Sebagai proyek rahasia, Isuzu mengerahkan empat insinyur misterius yang hingga sekarang tidak diketahui identitasnya untuk mengembangkan mesin bensin P799WE berkonfigurasi V12 3.500 cc yang bertenaga sekitar 640 dk pada 12.500 rpm.
Mesin sudah jadi, tapi mau dipasang di mana? Berhubung sebagian saham Isuzu dipegang oleh General Motors (GM) yang juga pegang saham Lotus, GM memutuskan agar Isuzu pasang saja mesinnya di Lotus.
Saat itu Lotus memang sedang kesulitan di ajang balapan Formula 1 karena menganggap mesin buatan Lamborghini di Lotus 102B kurang mumpuni karena bobotnya yang berat banget.
Mesin Isuzu P799WE dibilang asal templok saja di sasis Lotus 102B yang sebelumnya pakai mesin Lamborghini. Padahal ukurannya beda karena lebih kecil.
Dengan akal-akalan sana sini, mesin Isuzu P799WE pun sukses ditemplokin di spasi mesin Lamborghini yang lebih besar. Plus ditambah lagi alternator seberat 80 kg agar muat!
Karena bisa dibilang masih akal-akalan yang penting mobil bisa jalan, pengetesan mobil yang kemudian diberi nama Lotus 102C di Sirkuit Silverstone, Inggris memang enggak bisa maksimal.
Meski catatan waktunya enggak bagus (ya karena asal-asalan dipasang tadi), tapi mesin Isuzu P799WE punya peluang untuk berkembang karena dianggap ringan dan suaranya lebih bagus dari mesin Lamborghini V12 yang sebelumnya digunakan.
Hanya saja, kisah Isuzu dan Formula 1 memang ditakdirkan enggak bisa sejalan karena manajemen Isuzu Jepang berfokus untuk bisnis ke depan yang lebih prospektif.
(Baca Juga: Isuzu New Panther, Si Raja Diesel Irit, Simak Daftar Harga Bekasnya)
Alasannya? Karena saat itu Jepang sedang kena gonjang-ganjing ekonomi dan Isuzu berpikir untuk enggak lanjut proyek balap dan lebih fokus saja ke mobil niaga yang lebih menghasilkan.
Masuk akal sih ketimbang buang-buang dana yang bikin perusahaan kolaps, mending lanjutin saja jualan mobil diesel yang memang sudah dikenal tangguh.
Lalu bagaimana nasib mesin Isuzu P799WE ini? Enggak serta merta dibuang lho!
Mesin itu sempat dipasang di mobil konsep Isuzu Como yang berbentuk pikap namun berdesain futuristik macam sedan.
Gokil ya kalau dipikir, ada mobil pikap yang pakai mesin Formula 1 tapi bisa dipakai buat angkut sayur atau pasir.
Namanya mobil konsep, meski disebut pikap tapi Isuzu Como punya pintu gunting macam Lamborghini.
Posisi mesinnya pun ditaruh di tengah dan jadi satu-satunya mobil penumpang bikinan Isuzu yang posisi mesinnya di tengah.
Ya kalau mau pakai mobil Isuzu yang konfigurasinya mid engine, cara lainnya cuma dengan jadi sopir bus. Hehehe...
(Baca Juga: Isuzu Umbar Program Menarik untuk Pembelian MU-X, Intip Harganya Selama Oktober 2019)
Oh iya, saat ini kalau mau lihat mesin Isuzu P799WE masih tersimpan di Jepang kok.
Tapi enggak di markas Isuzu ya, tapi ada di kantor Tamiya.
Kok bisa di Tamiya? Soalnya dulu Tamiya memang jadi sponsor tim Lotus sehingga mesin Isuzu P799WE yang dipakai di Lotus 102C jadi disimpan di sana.
Toh keputusan Isuzu yang hengkang dari dunia balap bisa dibilang bukan hal yang buruk, karena justru jadi sukses dikenal di Indonesia dengan slogan 'Raja Diesel' berkat Isuzu Panther ya?