Perang Dagang China Vs Amerika Serikat Makin Hangat, Bisnis Roda Dua Tanah Air Kena Imbasnya?

Gayuh Satriyo Wibowo - Kamis, 17 Oktober 2019 | 19:15 WIB

Ilustrasi ekspor motor dari Indonesia (Gayuh Satriyo Wibowo - )

GridOto.com - Perang dagang antara dua negara raksasa, China dan Amerika Serikat (AS) terus berjalan.

Kegentingan pasar perdagangan ini pun membawa kekhawatiran untuk industri otomotif Tanah Air.

Di sektor industri kendaraan roda dua, ada potensi penurunan penjualan baik dalam negeri maupun ekspor sepeda motor jika situasinya tak kunjung membaik.

Melansir Kompas.com, Ketua Bidang Komersil Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Sigit Kumala mengatakan, potensi penurunan tersebut imbas dari jebloknya industri otomotif secara global.

(Baca Juga: Produsen Otomotif Waspadai Dampak Nilai Tukar Rupiah dan Perang Dagang)

Tentu hal ini juga memberikan dampak terhadap pasar industri otomotif di Indonesia baik secara langsung maupun tak langsung.

"Dampaknya terhadap Indonesia, ada yang secara langsung dan tidak langsung," ujar Sigit mengutip dari Kompas.com, Kamis (17/10/2019).

"Secara langsung, ditakutkan pertumbuhan ekspor kita yang mulai bertumbuh ini terganggu. Sebab, negara tujuan bisa saja mengurangi daya belinya," tambahnya.

Dio / GridOto.com
Ilustrasi saat seremoni IMOS 2018 oleh pihak penyelenggara dan AISI

Sementara dampak tak langsung berpengaruh pada komoditi ekspor dan daya beli masyarakat.

(Baca Juga: AISI Tunjukkan Peningkatan Rapor Ekspor Sepeda Motor di Januari-Agustus 2019)

Dengan makin rapatnya perang dagang ini, tentu akan berpengaruh pada komoditi ekspornya seperti karet dan Crude Palm Oil (CPO).

Imbasnya, jatah impor negara penerimannya tentu juga akan berkurang.

Maka dari itu ditakutkan daya beli wilayah tersebut juga akan turun sebagai dampak dari perang dagang ini.

Padahal pasar ekspor kendaraan roda dua tanah air sedang menunjukkan grafik meningkat beberapa waktu ini.

(Baca Juga: Gunadi Sindhuwinata, Mantan Presdir Indomobil dan Ketua AISI Wafat)

Wisnu Andebar
Booth FIFGROUP di GIIAS 2019

Berdasarkan data AISI, selama dua tahun berturut-turut pertumbuhan ekspor roda dua Indonesia mencatatkan tren positif, yaitu di kisaran 37 persen.

Sementara kontribusi ekspor terhadap penjualan motor, sekitar 9,8 persen (2018).

"Maka diharapkan situasi ini tidak terlalu bergejolak. Dalam artian, keadaan ekonomi tetap terjaga sehingga Indonesia tidak terlalu terkena dampak besar," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "China-AS Perang Dagang, Industri Otomotif Indonesia Kena Imbas"