GridOto.com - Di pasaran banyak beredar berbagai merek oli transmisi matik baik oli pabrikan sampai aftermarket.
Sama seperti oli mesin, oli transmisi matik juga digunakan untuk mendukung kinerja transmisi dan melumasi komponen di dalamnya.
Banyak yang bertanya apakah sering ganti-ganti merek oli transmisi akan mengakibatkan transmisi menjadi rusak?
Perihal ini langsung GridOto.com tanyakan ke Supriyanto pemilik sekaligus mekanik bengkel spesialis transmisi matik Rizki Auto.
Dirinya menyebutkan bahwa ganti-ganti merek oli transmisi matik boleh saja asal harus ada yang diperhatikan.
(Baca Juga: Cara Cek Kondisi Transmisi CVT Copotan, Biar Enggak Dibohongi)
"Untuk ganti-ganti merek oli transmisi matik enggak masalah kok, namun ada 2 hal yang harus diperhatikan yakni cara penggantian oli transmisi dan jenis oli transmisi matik tersebut," ucap Supri panggilan akrabnya.
Untuk cara penggantian ada baiknya lakukan kuras total oli transmisi matik sehingga oli lama benar-benar terbuang.
Bila hanya dilakukan penggantian maka tidak semua oli transmisi akan terganti dengan merek yang baru.
Oli transmisi yang hanya dilakukan penggantian hanya akan mengganti sebagian oli.
Bisa saja kandungan aditif oli transmisi matik berbeda antara merek satu dengan lainnya.
(Baca Juga: Tidak Lebih dari Rp 8 juta, Transmisi CVT Honda Mobilio Kembali Normal)
Selain itu juga penting untuk melihat tipe oli transmisi matik tersebut.
"Jangan sampai tertukar antara oli transmisi ATF atau konvensional dengan oli transmisi matik CVT atau dual clutch," tambah Supri yang bengkelnya berada di Jl. Pulogebang No. 85, Jakarta Timur.
Karena ketiga oli tersebut memiliki kandungan yang berbeda yang sudah disesuaikan dengan jenis transmisi matiknya.