GridOto.com - Bagi sebagian pemilik mobil, turun mesin diartikan sebagai kerusakan fatal dan biaya besar.
Padahal turun mesin pada intinya adalah pemeriksaan menyeluruh apabila ada masalah atau potensi masalah pada mesin ke depannya.
"Turun mesin atau overhaul itu proses pemeriksaan mesin secara menyeluruh dengan melepas mesin dari sasis mobil. Yang memakan biaya besar itu ketika banyak komponen yang memang harus diganti," ungkap Keni, punggawa Bass Motor di Bekasi Timur.
Jika memang turun mesin kaitannya sebagai pemeriksaan, adakah interval kilometer tertentu untuk melakukannya?
"Biasanya kalau sudah 150.000 km kita anjurkan untuk turun mesin. Jadi tak melulu karena sudah ada kerusakan. Kan komponen bergerak ada usianya juga," ujar Keni.
(Baca Juga: Dengar Istilah Turun Mesin Tapi Tak Tahu Artinya? Yuk Baca Di Sini)
Ketika turun mesin, tak selalu semua komponen mesin harus diganti.
Onderdil yang kerap diganti dengan harga yang cukup mahal antara lain piston, ring piston, cylinder liner (boring), metal, dan klep (valve).
"Kalau yang kena sudah bagian-bagian itu, baru biasanya harus menyiapkan dana sampai Rp 10 juta," sebut pria yang handal menangani mobil-mobil asal Korea ini.