Kurangi Kecelakaan! Menhub Kampanyekan Keselamatan Berkendara bagi Anak Muda, Begini Pesannya

M. Adam Samudra - Sabtu, 12 Oktober 2019 | 10:15 WIB

Para pelajar yang naik di atas kap angkot kocar-kacir turun saat didatangi polisi, Rabu (4/9/2019) di kawasan Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi. Mereka ketakutan lantaran mengira akan ditangkap. (M. Adam Samudra - )

GridOto.com - Para pelajar diharapkan dapat menyuarakan keselamatan dalam bertransportasi. 

Demikian disampaikan olehMenteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi saat menutup kegiatan Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Tingkat Nasional Tahun 2019 bertema “Leadership for Road Safety” di Jakarta, Sabtu (12/10/2019).

Budi mengingatkan mengenai pentingnya kehati-hatian dan kewaspadaan dalam berkendara di jalan.

“Yang namanya agen perubahan itu harus eksis, harus berbuat sesuatu untuk komunitas, serta langsung terjun dalam kegiatan-kegiatan keseharian," kata Budi di Jakarta, Sabtu (12/10/2019).

"Berikanlah contoh pada masyarakat bahwa keselamatan itu adalah suatu keharusan. Kemudian, ajak kalangan pelajar untuk membentuk komunitas dan manfaatkan Teknologi Informasi,” tutur Budi.

(Baca Juga: Nah Loh! Kemenhub Pertanyakan Bea Cukai Soal Surat-Surat Lelang Subaru)

Selain itu, Budi Karya juga mengingatkan kepada para orang tua untuk senantiasa memberikan pengawasan sekaligus peringatan kepada anak-anaknya ketika berkendara di jalan.

Pasalnya, korban kecelakaan di jalan paling banyak adalah anak-anak dengan usia produktif.

Budi mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini, karena berikan edukasi penting bagi generasi muda serta dapat menjadi ajang untuk melahirkan pemimpin di masa mendatang.

(Baca Juga: Sumbang 10 Bus Ke Pemkot Palembang, Kemenhub: 2020 Tak Ada Bantuan Bus)

Untuk diketahui, fenomena pengendara kendaraan bermotor di bawah umur merupakan salah satu masalah penting terkait keselamatan transportasi bagi anak-anak.

Ada 4 penyebab utama timbulnya permasalahan ini, diantaranya kemudahan untuk membeli kendaraan bermotor, terutama dengan sistem kredit yang mudah, serta lemahnya pembinaan di dalam keluarga.