Mitos Atau Fakta, Mobil Eropa Lebih Mudah Mengalami Overheat?

Taufan Rizaldy Putra - Kamis, 10 Oktober 2019 | 11:00 WIB

Benarkah mobil Eropa lebih mudah overheat? (Taufan Rizaldy Putra - )

GridOto.com - Ada satu dari beberapa rumor populer yang beredar mengenai mobil Eropa, yaitu mudah overheat.

Rumor tersebut seringkali membuat calon pembeli mobil Eropa mengurungkan niatnya.

Seringkali sistem pendinginan mobil Eropa dicap tidak sesuai dengan iklim tropis Indonesia.

Apakah hal tersebut merupakan sebuah mitos, atau justru sebuah fakta?

"Iya sering sekali dengar, tapi menurut saya itu pendapat yang salah," ujar Mashadi, Manajer Exclusive Garage di Tebet, Jakarta Selatan, saat ditanya mengenai hal tersebut.

Iman Firman/GridOto.com
Periksa kondisi sistem pendinginan mesin dari mulai radiator sampai water pump.

(Baca Juga: Enggak Cuma untuk Pendinginan, Ini Fungsi Lain dari Air Radiator)

Ia pun menjelaskan bahwa penyebab rumor tersebut sering beredar adalah popularitas mobil Eropa yang berusia 10 tahun ke atas.

"Karena orang sekarang baru mulai cari mobil mewah yang dulu belum bisa mereka beli yang usianya sudah tua. Seperti BMW E46, BMW E36, Mercedes-Benz W202 atau W203. Ya wajar dong kalau sistem pendinginan mesinnya sudah lemah," terang Mashadi.

Yang menjadi kesalahan adalah beberapa pemilik mobil tersebut tidak memeriksa kondisi mesin dengan lebih seksama di bengkel.

Ilustrasi mesin overheat

(Baca Juga: Jangan Panik Gitu Dong, Ini Pertolongan Pertama Pada Mobil Overheat)

"Mereka tidak periksa, kalau water pumpnya sudah aus. Atau reservoir radiatornya sudah getas. Mereka baru sadar saat sudah overheat di tengah jalan. Baru mereka menyalahkan status mobil Eropa tak kuat iklim tropis," ujar pria pehobi drifting tersebut.

Ia meyakini ketika kondisi radiator dan water pump dalam kondisi prima, tak akan ada masalah overheat pada mobil Eropa.

"Dulu saya pakai mobil Eropa harian Tebet-Bekasi, tidak ada masalah apa-apa tuh meskipun panas dan kena macet," tutupnya.