GridOto.com - Sistem transmisi pada mobil listrik lebih ringkas dibanding dengan mobil konvensional.
Pada mobil listrik hanya menggunakan beberapa gir pada motor listrik sebelum diteruskan menuju roda dan menghasilkan putaran.
Komponen didalam mobil listrik ini pasti menggunakan oli untuk melumasi beberapa gir, namun apakah sama dengan oli gardan pada mesin konvensional?
Saat GridOto.com mengikuti test mobil listrik Nissan Leaf di sirkuit proving ground Bridgestone, Karawang, Jawa Barat (9/9).
Jauhari Adzannis selaku Senior Manager Value Engineering & Localization PT Nissan Motor Indonesia (NMI) menggungkapkan bahwa oli gir transmisi pada mobil listrik Nissan Leaf berbeda dengan oli gardan.
(Baca Juga: Cairan Pendingin Mobil Listrik, Apakah Beda dengan Mesin Konvensional?)
"Oli gardan pada mobil konvensional itu berbeda dengan oli gir transmisi mobil listrik. Untuk oli gardan memiliki viskositas yang lebih kental seperti SAE 80 atau 90, kalau di mobil listrik menggunakan oli yang leih encer," ucap Jauhari.
Namun sayang, dirinya tidak mengetahui seberapa pasti berapa viskositas yang digunakan.
Untuk kapasitas olinya sendiri adalah 1,94 liter dengan tipe oli Nissan S ATF.
Jadi enggak bisa saling tukar antara oli transmisi khusus mobil listrik dengan oli gardan.
Namun, oli transmisi mobil listrik ini sama seperti oli transmisi ATF (Automatic Transmission Fluid) pada transmisi matik mobil konvensional.
(Baca Juga: Charging Baterai Mobil Listrik Saat Hujan, Apa Enggak Korslet Tuh?)
Transmisi pada mobil listrik tidak membutuhkan banyak gir karena tidak ada perpindahan transmisi seperti halnya mobil konvensional.
Putaran motor listrik diatur oleh inverter yang terhubung dengan sensor injakan pedal gas.
Jadi daya listrik yang dibutuhkan oleh motor listrik semua diatur oleh inverter.
Dengan ringkasnya sistem transmisi mobil listrik seperti Nissan Leaf maka transfer tenaga yang menuju roda pun semakin ringkas dan ringan.
Jadi akselerasi mobil pun akan jauh lebih cepat.