Ini Alasan Blue Bird Heavy Equipment Pilih Truk Belarusia dan Rusia, Bukan Merk Jepang dan Eropa

Ivan Casagrande Momot - Jumat, 20 September 2019 | 19:50 WIB

Vavioza, President Director Blue Bird Heavy Equipment (Ivan Casagrande Momot - )

GridOto.com - Sebelumnya kami sudah mengulas kerjasama yang dilakukan Blue Bird Heavy Equipment selaku distributor truk Kamaz (Rusia) di Indonesia.

Baca Juga: Punya DNA Juara Rally Dakar, Ini Amunisi Truk Kamaz Bersaing di Indonesia

Ternyata jauh sebelum meng-ageni Kamaz, Blue Bird Heavy Equipment sudah menjual lebih dahulu Off Highway Truck (OHT) dari Belarusia berlabel Belaz.

"Sudah dari 2012 Blue Bird mengageni produk (truk) Belaz dari Belarusia. Tapi Belaz inikah truk khusus untuk Off Highway Truck atau disebut juga OHT. Belaz itu punya range kategori produk mulai 50 ton sampai yang tercatat di Guinness book record 495 ton material" buka Vavioza, Director Blue Bird Heavy Equipment.

istimewa
Truk Belaz 75710 bisa angkut 495 ton material
Catatan tadi menempatkan OHT Belaz jadi produk terbesar di dunia untuk kategori rigid truk.

Meski pada kenyataannya customer tetap meminta PT Pusaka Bumi Transportasi (PBT atau Blue Bird Heavy Equipment) untuk menambahkan truk lain yakni normal truk. Atau lebih dikenal sebagai dump truck di jalan raya.  

Ivan Casagrande Momot
Ruang kemudi Kamaz 6520
"Untuk kategori truk seperti ini kita memang tengah mencari-cari apa yang tepat. Pilihannya banyak, ada beberapa dari negara Belarusia dan Rusia. Cuma kita melihat ada satu merk seperti pucuk dicinta ulam tiba yaitu Kamaz yang memang punya reputasi cukup baik di dunia" tambah Vavioza.

Selain kemampuan dump truck Kamaz yang sangat optimal teruji di medan Rally Dakar. Ada pertimbangan lain yang dipikirkan Blue Bird Heavy Equipment.

"Beberapa merek lain mensuplai truk untuk berbagai macam kategori tapi beda production line, ada kekhususan. Misalnya untuk militer dia bikin di production line tertentu, untuk passanger lain. Kalau di Kamaz tidak, dia punya satu production line bahwa ini adalah truk yang akan dipakai untuk domestik atau militer. Cuma beda setelah jadi kalau untuk militer nanti dilengkapi peralatan militer, tapi basis strukturnya itu sama," terang Vavioza soal Kamaz.

Ivan Casagrande Momot
Kamaz 6520, 6x4, 400 dk
Tidak heran kalau semua Truk Kamaz juga diuji dengan cara militer. "Ada tes mengarungi sungai yang cukup dalam karena reputasi inilah (PBT) merasa Kamaz adalah pilihan tepat," tambah Vavioza.

Hal inilah yang meyakinkan PBT sehingga pada awal pertengahan tahun 2018 resmi menjadi pemegang kedistributoran Kamaz di Indonesia.

"Kamaz disini tidak sekadar ingin jualan. Mereka juga bangun aftersales dan bikin perusahaan di indonesia, Kamaz Truck Indonesia (KTI) dengan kantor di Mega Kuningan sebagai wujud keseriusan. Kami dan KTI juga sudah membicarakan membangun infrastruktur sebagai fasilitas perakitan" tandas Vavioza lagi.

Ivan Casagrande Momot
Rencana pusat perakitan akan meningkatkan lokal konten
Harapannya dengan adanya Asembling Plant baik PBT dan KTI bisa menyerap berbagai sumber daya lokal seperti SDM, spare part dan apapun yang bisa diserap dari lokal.

"Dengan begitu harapannya truk kita bisa lebih bersaing nantinya terutama di soal harga," tutup Vavioza.