Toyota Jelaskan Kenapa Hybrid Versi 'Murah' Belum Juga Terealisasi

Naufal Shafly - Sabtu, 14 September 2019 | 14:55 WIB

Toyota C-HR Hybrid sukses menjadi bintang di segmennya selama sembilan hari pameran di GIIAS 2019. (Naufal Shafly - )

GridOto.com - PT Toyota-Astra Motor (TAM) kini tengah gencar menjual produk hybrid di Indonesia.

Tahun ini saja, setidaknya ada tiga produk hybrid yang diperkenalkan, sebut saja All New Camry, C-HR dan All New Corolla Altis.

Tetapi, karena pemerintah masih belum mengumumkan regulasi pajak, intensif dan lainnya, harga mobil hybrid masih tergolong mahal.

Saat ini, hybrid Toyota termurah adalah C-HR, harga OTR DKI Jakarta dibanderol Rp 523,35 juta.

(Baca Juga: Mirip Banget, Ini yang Bedain Fisik Corolla Altis Biasa dengan Hybrid)

Menurut Anton Jimmi Suwandy, Direktur Marketing TAM, Toyota ingin memasarkan hybrid dengan harga yang lebih terjangkau lagi.

Tetapi, masih ada beberapa faktor yang saat ini menjadi kendala untuk mewujudkan itu.

"Kalau kita berbicara harga yang makin ke bawah, berarti produknya harus dirakit secara lokal," jelas Anton.

"Jadi pada saat ini posisinya TAM dan juga teman-teman dari production di TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia), kami lagi bicara untuk kemungkinan produksi di Indonesia," sambungnya.

(Baca Juga: Toyota Belum Mau Produksi Mobil Hybrid 'Murah', Ini Alasannya!)

Namun, Anton mengatakan saat ini TAM masih menunggu kejelasan regulasi kendaraan listrik dari pemerintah.

Sembari menunggu, TAM mengaku tengah mempelajari kebutuhan konsumen soal mobil hybrid lewat produk-produk yang telah dipasarkannya.

RR Inne Aveline/GridOto.com
Logo Toyota dengan aksen warna biru di Toyotal All New Camry untuk varian Hybrid


"Jadi, sekarang porsinya kami sedang menunggu, karena ini semua ada di tangan prinsipal ya," ucapnya.

Guna memuluskan langkah memproduksi hybrid di Indonesia, TAM juga selalu berkomunikasi dengan prinsipalnya di Jepang.

(Baca Juga: Toyota Resmi Luncurkan Corolla Altis Terbaru di Indonesia, Ada Varian Hybrid!)

Informasi-informasi seperti market, regulasi, selalu disampaikan TAM ke pihak prinsipal.

Tujuannya tentu agar prinsipal mereka mempelajari betul kondisi pasar yang ada saat ini.

"Informasi udah siap semua tentang market dan lain-lain, karena ini memang berkelanjutan ya Informasi seperti ini," ucap Anton.

"Mereka tahu persis pergerakan atau berita-berita mengenai elektrifikasi di Indonesia, jadi mereka sekarang yang lagi mempelajari dengan serius," tutupnya