GridOto.com - Mobil Esemka sebagai merek automaker dalam negeri tentu diharapkan presentase penggunaan komponen dari dalam negeri yang tinggi.
Namun Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartanto mengungkapkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pada mobil Esemka masih di angka 60 persen dilansir dari Kompas.com.
Walaupun angka 60 persen sendiri cukup tinggi, namun hal tersebut tak lebih banyak dari merek-merek Jepang seperti Mitsubishi dan Toyota.
Mitsubishi sendiri sudah menggunakan komponen dari lokal yang bahkan sudah diekspor ke berbagai negara.
(Baca Juga: Kisah Sukiat Pencetus Mobil Esemka Sebelum Jaya, Pernah Jadi Tukang Tambal Ban)
"Toyota lokal kontennya mendekati 90 persen dia ekspor ke 80 negara," sambung Airlangga.
Meski begitu, Airlangga meyakini bahwa ke depannya penggunaan komponen lokal dalam pembuatan mobil Esemka akan semakin naik.
Mobil Esemka Bima buatan PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) sendiri baru diluncurkan pada Jumat (6/9) lalu.
Hadirnya Esemka Bima sendiri seperti mengobati rasa haus masyarakat Indonesia akan hadirnya mobil buatan dalam negeri.
(Baca Juga: Warga Sekitar Pabrik Esemka Sering Temui Mobil 'Aneh' Sliweran, Apaan Tuh?)
Mobil buatan Esemka sendiri ditawarkan dengan harga yang cukup rendah.
Membawa bentuk pikap, Esemka Bima 1.2 dibanderol mulai dari Rp 95 juta off the road.
Artikel ini mengkutip Kompas.com dengan judul "Penggunaan Komponen Lokal Esemka Kalah dari Toyota, Ini Kata Menperin"