Konsumsi Energi Mobil Listrik Bisa Boros Dalam Kondisi Seperti Ini

Radityo Herdianto - Selasa, 10 September 2019 | 20:00 WIB

Ilustrasi charging mobil listrik (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Elektrifikasi di Indonesia cukup digencarkan karena mobil listrik dinilai lebih efisien dari segi biaya dan ramah lingkungan.

Selain itu, biaya konsumsi energi listrik bisa lebih murah dan irit dibandingkan dengan mobil mesin konvensional.

Namun ada kondisi tertentu dimana mobil listrik bisa menjadi boros dan tidak lebih baik dari mobil mesin konvensional.

"Paling berdampak adalah saat kondisi stop and go atau saat terjebak kemacetan," buka Toni Liu, Test Driver PT Nissan Motor Indonesia kepada GridOto.com.

Dalam kondisi tersebut, mobil hanya berada di posisi tetap atau tidak bergerak jauh namun tetap mengeluarkan energi listrik.

global.nissannews.com
Nissan Leaf dengan pengisian listrik Delta Electronics (Thailand) PCL

(Baca Juga: Mobil Listrik Tetap Pakai Radiator? Simak Nih Kalau Mau Tahu)

Menurut Toni, konsumsi listrik yang paling besar adalah penggunaan AC mobil saat terjebak macet.

"Arus listrik DC dari baterai mobil kan tetap mengalirkan listrik untuk memberikan tenaga kompresor AC, sedangkan mobil tidak bergerak jauh atau diam saja," jelas Toni.

Konsumsi energi listrik juga bisa berasal dari perangkat elektronik mobil seperti audio, lampu-lampu mobil, serta penggunaan power outlet.

"Memang tidak seberapa besar, namun bila terjadi secara terus-menerus ya cukup signifikan besarnya energi listrik yang keluar," ujar Toni.