Belum Banyak Yang Tahu, Bengkel Ini Ternyata Jadi Asal Mula Lazy Eyes

Aditya Pradifta - Selasa, 10 September 2019 | 11:08 WIB

Bengkel The Lazy Eyes bermarkas di Cipinang Elok, Jakarta Timur. (Aditya Pradifta - )

GridOto.com - Popularitas lampu custom Lazy Eyes semakin tersebar tak terbendung sampai-sampai kreatornya sulit ditemukan.

Dan siapa sangka ternyata orang asal Indonesia yang menjadi akar kreasi lampu unik ini.

Aditya Pradifta
Custom Lazy Block 3D jadi inovasi terbaru bengkel lampu The Lazy Eyes
"Awalnya terinspirasi lampu mobil Audi, kok unik gitu nyalanya rata begitu. Tapi pas lampu mati kok gak enak dilihatnya," buka Novi, punggawa The Lazy Eyes yang bermarkas di Cipinang Elok, Jakarta Timur.

"Nah dari situ gue coba pikirin yang bisa bikin lebih rapi biar gak ada ompong-ompong (celah kosong) posisi nyala sama matinya lampu," imbuh Novi.

Aditya Pradifta
Ruang kerja berukuran sekitar 3x7 meter dari bengkel The Lazy Eyes
Bengkel lampu The Lazy Eyes didirikan pria ini sejak 2015.

Popularitas Lazy Eyes makin terangkat saat bengkel rumahan ini digandeng oleh Yoong Motor Indonesia yang bermarkas di Surabaya untuk urusan pemasaran sejak penghujung 2015.

Aditya Pradifta
Pengerjaan full handmade dengan alat bantu sederhana
"Nama Lazy Eyes sendiri tuh karena nyala lampunya yang gue lihat kok agak males (redup) nih, dari situ gue namain Lazy," tukasnya melanjutkan.

Mengapa bisa nyala lampu terkesan redup, ini lantaran spot atau titik cahaya lampu dihilangkan dengan mengatur jarak titik cahaya sedikit lebih jauh dari potongan akrilik.

Aditya Pradifta
Tampilan custom Lazy Block 3D saat lampu mati
"Itu makanya spot gue ilangin biar lebih soft," ujarnya.

Ukuran tebal akrilik yang digunakan Novi pada lampu buatannya pun bervariasi, mulai dari 5 mm hingga 8 mm, tergantung pada kebutuhan dan permintaan custom.

Untuk satu lampu custom Novi membutuhkan waktu rata-rata 2 minggu untuk pengerjaan.