GridOto.com - Mengubah bentuk permukaan atau dome pada piston memang bisa mengubah rasio kompresi mesin.
Misalnya dengan meninggikan permukan piston bisa meningkatkan rasio kompresi mesin.
Tapi, mengubah permukaan piston harus pakai perhitungan jangan asal tinggi aja.
Hati-hati, terlalu tinggi rasio kompresi mesin juga berbahaya pada part yang ada di ruang bakar.
(Baca Juga: Lebih Pakem, Pasang Cakram Yamaha Exciter di Motor Matic Lokal)
"Saat mengubah permukaan piston sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan," buka Atto Rahmat, sales marketing PT Enwan Multi Partindo kepada GridOto.com beberapa waktu yang lalu.
Semakin tinggi bentuk permukaan piston maka semakin tinggi rasio kompresi mesin yang di dapat.
"Tapi kalau rasio kompresi terlalu tinggi juga susah untuk mendapatkan bensin yang pas," tambahnya.
Soalnya semakin tinggi permukaan piston (jenong) maka ruang bakar semakin sempit.
(Baca Juga: Pakai Bensin Dengan Oktan Lebih Tinggi Bikin Tenaga Mesin Meningkat?)
Permukaan piston terlalu jenong bisa membuat rasio kompresi mesin kelewat tinggi.
Nah rasio kompresi mesin yang tinggi juga butuh bahan bakat dengan angka oktan yang lebih tinggi.
Kalau bahan bakar tidak sesuai bisa mempengaruhi umur pemakaian part yang ada di ruang bakar.
(Baca Juga: Segini Harga Paket Blok Silinder Ceramic Berikut Piston Aftermarket!)
"Celah ruang bakar jadi semakin sempit, karena rasio kompresi mesin tinggi, piston harus bekerja untuk menekan (kompres) ruang bakar," jelas Atto.
"Kalau terlampau tinggi, bisa-bisa piston pecah tidak kuat menahan gempuran kompresi," pungkasnya.
Selain itu, dome piston yang tinggi juga bikin piston rawan berbenturan dengan klep.