Alasan Kenapa DC Charging Mobil Listrik Lebih Cepat Dibanding AC

Ryan Fasha - Senin, 9 September 2019 | 20:00 WIB

Charging station ABB (Ryan Fasha - )

GridOto.com - Pengisian daya baterai mobil listrik dituntut harus semakin singkat.

Maka dari itu, sekarang ini pengisian daya baterai fast charging udah bisa menggunakan aliran listrik DC (Direct Current) atau listrik satu arah.

Dan pengisian dengan DC pada mobil listrik ini di klaim lebih cepat dibanding model AC (Alternating Current) atau arus bolak balik.

Pengisian cepat dibutuhkan karena kebutuhan mobilitas yang semakin tinggi.

Jadi pengemudi pasti tidak akan mau menunggu lama mobil listrik saat baterai diisi ulang.

ryan/gridoto.com
AC charging dan DC Charging

(Baca Juga: Ini Komponen yang Ada di Balik Kap Mesin Mobil Listrik DFSK Glory E3)

Pengisian DC seperti alat milik ABB sudah mampu memberikan daya listrik ke baterai sampai 50 kW pada 150-900 volt.

"Sistem charger DC tidak memerlukan on-board charger yang tertanam di dalam mobil. Fungsi on-board ini mengubah arus AC menjadi DC untuk diberikan ke baterai. Jadi ini akan menghambat kemampuan pengecasan ke baterai," ucap Eddo.

Berbeda dengan tipe DC yang langsung menuju baterai.

Untuk variable voltase pengisian daya baterai ini diatur oleh alat pengisian.

Saat baterai belum mencapai 80%, alat charging mampu memberikan voltase pengisian sampai 900 volt.

ryan/gridoto.com
charging station ABB memiliki tiga konektor charging mobil listrik

(Baca Juga: Mobil Listrik DFSK Glory E3 Masih Pakai Aki? Ternyata Fungsinya Ini)

Namun, untuk menjaga keamanan dan umur baterai, voltase akan turun bila baterai sudah mencapai 80%.

"Untuk tipe Terra kini mampu mengisi baterai 20-80% hanya dalam waktu 30 menit saja. Dan 80% baterai mampu membuat mobil listrik bisa berjalan cukup jauh," tambahnya.

Untuk fast charging ABB yang berada di BPPT Serpong, Tangerang sudah mampu melakukan itu semua.

Soket yang disediakan juga cukup lengkap ada soket CCS yang biasa digunakan untuk mobil eropa dan soket CHAdeMO yang biasa digunakan di mobil merk Jepang seperti di Nissan Leaf.