GridOto.com - Mitsubishi Outlander PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) merupakan mobil gabungan antara tenaga baterai dengan tenaga mesin bensin.
Namun, daya baterai pada Mitsubishi Outlander PHEV harus diisi ulang dengan cara di charging dengan alat khusus.
Saat event konvoi IEMS 2019 beberapa waktu lalu (7/9), Mitsubishi Outlander PHEV menempuh jarak 42 kilometer dari kantor BPPT Jakarta sampai kantor BPPT di Serpong, Tangerang.
Lalu bagaimana dengan konsumsi daya baterainya?
GridOto.com yang berada di mobil pun melakukan pengujian dengan menggunakan tenaga baterai full atau menggunakan mode EV.
(Baca Juga: Mitsubishi Ikut Konvoi Mobil Listrik IEMS 2019, Pakai Dua Model Ini)
Mode ini menggunakan seluruh kemampuan baterai untuk menggerakan mobil.
Sayangnya, kondisi baterai saat itu tidak penuh.
Di panel MID sisa jarak yang bisa ditempuh dengan baterai hanya 20 kilometer, sedangkan untuk gabungan antara keduanya mampu mencapai 533 kilometer.
Saat mobil berjalan, kondisi lampu utama, AC dan head unit menyala.
Mobil pun diisi oleh 4 orang.
(Baca Juga: Mengungkap Mitos Mobil Listrik Rawan Korslet Kena Air, Simak Nih)
Setelah sampai di kantor BPPT Serpong, penggunaan baterai terpakai habis, sisanya menggunakan tenaga mesin biasa.
Keseluruhan penggunaan baterai atau EV driving mencapai 56% dengan rata-rata daya yang dihabiskan 4,6 kilometer/kWh.
Sedangkan untuk mesin bensin, rata-rata bahan bakar yang dihabiskan 14,7 kilometer/liter.
Di panel MID Fuel History pun kita bisa mengetahui berapa pemakian konsumsi bahan bakar ataupun tenaga listrik pada Outlander PHEV setiap 5 menit yang ditampilkan melalui grafik.
Asiknya, saat menggunakan mode EV, getaran mobil sama-sekali tidak terasa dan tenaga mobil pun smooth.
Irit kan sob.