GridOto.com - Mobil Kepresidenan RI kembali mengalami mogok ketika hendak mundur saat kunjungan kerja di Pontianak, Kalimantan Barat (5/9).
Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis Worner Matic memberikan analisa dari sudut pandang transmisi matik yang dialami mobil presiden ini.
"Kalau mesin masih hidup, mobil tidak bergerak saat masuk ke gigi R atau D, sementara lampu indikator transmisi sesuai dengan posisi tuas berarti ada indikasi transmisi rusak," ujar Hermas.
Kerusakan transmisi ini bisa jadi karena ada faktor kegagalan sistem mekanis, hidraulis, elektrikal, dan modul komputer transmisi otomatis.
(Baca Juga: Mobil Dinas Presiden Jokowi Mogok Lagi di Kalimantan, Mesin Mati saat Mundur)
Sistem mekanis meliputi komponen yang berkaitan dengan mekanikal penggerak transmisi yang ada di dalam girboks seperti kopling, gir set, torque converter, serta as penghubung yang sudah aus karena usia pemakaian.
"Kegagalan sistem hidraulis bisa jadi karena oli tidak sesuai dengan spek, penggantian oli transmisi yang tidak diperhatikan, adanya kebocoran saluran oli dan pompa oli matik," jelas Hermas.
Lalu sistem elektrikal yang meliputi jalur kabel dan sensor berhubungan dengan sistem modul komputer sebagai otak dari transmisi otomatis.
Perangkat elektrikal memiliki batas usia pakai dan harus segera diganti bila sudah mengalami penurunan atau tidak aktif.
(Baca Juga: Ganti Oli Power Steering, Bisakah Menggunakan Oli Transmisi Otomatis?)
"Namun tidak semua dari keempat sistem tersebut gagal bekerja, mungkin salah satu atau dua berbarengan yang memberikan efek transmisi otomatis tidak bekerja baik secara keseluruhan," ungkap Hermas.
GridOto.com mencoba menanyakan kepada pihak Mercedes-Benz Indonesia atas insiden yang terjadi pada mobil presiden ini.
"Mohon maaf kami belum ada info soal itu," singkat Dennis Kadaruskan, Manager Public Relations PT Mercedes-Benz Distributions Indonesia saat dihubungi GridOto.com (5/9).