Selesaikan Cekcok Aliansi Nissan-Renault, Menteri Ekonomi Jepang dan Prancis Bangun Kerja Sama

Gayuh Satriyo Wibowo - Kamis, 5 September 2019 | 07:35 WIB

Aliansi Renault-Nissan (Gayuh Satriyo Wibowo - )

GridOto.com - Menteri Ekonomi Jepang dan Prancis bahas kerjasama yang perkuat aliansi Nissan Motor Co. dan Renault SA.

Hal tersebut diangkat karena beredar kabar adanya perselisihan dalam aliansi kedua merek automaker tersebut.

Dilansir dari Bloomberg.com, Menteri Ekonomi dan Perdagangan Jepang, Hiroshige Seko dan Bruno Le Maire, Menteri Keuangan Perancis, menegaskan kembali dukungan mereka kepada dua automaker tersebut melalui sambungan telepon.

Mereka sedang berupaya mengakhiri perselisihan dalam kerja sama yang telah mereka jalin selama dua dekade ini.

(Baca Juga: Aliansi Nissan-Mitsubishi Tidak Hanya Berhenti di Livina dan Xpander)

Bloomberg
Menteri keuangan Perancis, Bruno Le Maire (kiri) dan Hiroshige Seko (kanan) Menteri Ekonomi dan Perdagangan Jepang

Diketahui kerja sama mereka baru-baru ini agak goyah sejak ditangkapnya bos Nissan yang juga bos dari Renault dan Mitsubishi, Carlos Ghosn pada November 2018.

Dan pada Juni lalu, Fiat Chrysler Automobiles (FCA) mengajukan proposal untuk merger dengan Renault dan ditolak.

Namun hal tersebut gagal karena kurangnya dukungan dari Nissan.

Nissan mengajukan syarat untuk mencabut 43,4 persen saham mereka dari merek Jepang ini agar mendapat restu join bareng FCA.

(Baca Juga: Ford dan VW Jalin Kerjasama Bernilai Ratusan Triliun, Mau Bikin Apa?)

Pemilik saham terbesar Renault yang mana pemerintah Prancis sebenarnya bisa memangkas 15 persen sahamnya di Renault dan mengubah saham dari aliansi automaker tersebut.

Selama langkah tersebut menguntungkan mereka, tak ada salahnya dilakukan.

Mengesampingkan semua itu kerja sama dengan merek Jepang ini lebih penting menurut pemerintah Prancis.

Dan belum lama pemerintah Jepang dan Prancis mengumumkan perjanjian kerja sama dalam kendaraan otonom, baterai dan mobil listrik.

Yang pasti tak luput mereka pasti juga membahas kerja sama antarnegara ini lebih dalam.