GridOto.com - Kecelakaan tabrakan beruntun terjadi di ruas tol Cipularang KM 91, Purwakarta, Jawa Barat (2/9).
Menurut Irjen Rudy Sufahriadi, Kapolda Jawa Barat penyebab tabrakan beruntun diduga ketika sebuah dump truck terguling dan tertabrak oleh kendaraan lain di belakangnya.
Kemungkinan kejadian tabrakan beruntun ini bisa jadi karena tidak mampunya pengemudi untuk melakukan jaga jarak aman dengan kendaraan di depannya.
"Jaga jarak paling aman adalah 3 detik dengan kendaraan di depan sehingga terdapat ruang aman antar mobil," tegas Adrianto Sugiarto Wiyono, Intruktur Indonesia Defensive Driving Center (IDDC) kepada GridOto.com.
Detik pertama digunakan untuk mengantisipasi waktu respons pengemudi terhadap sesuatu yang terjadi dengan kendaraan di depannya, misalkan mengerem mendadak atau kecelakaan.
(Baca Juga: Rem ABS Bikin Jarak Pengereman Mobil Lebih Pendek?)
Lalu detik kedua dibutuhkan untuk memberi waktu sistem mekanikal rem merespons perintah dari pengemudi saat menginjak pedal rem.
Detik ketiga menjadi waktu yang krusial karena pada momen inilah pengemudi mendapatkan jarak aman dengan kendaraan di depan saat terjadi sesuatu.
Dengan ruang aman ini pengemudi masih bisa mendapatkan kesempatan untuk menghindari kecelakaan dan meminimalisir risiko tabrakan beruntun.
"Namun pengemudi harus bisa mengambil keputusan secara cepat dan tepat tergantung situasi kejadian, misalkan mengerem total atau bermanuver menghindar," lanjut Adrianto.
Jaga jarak aman diukur berdasarkan kecepatan konstan mobil ketika melewati suatu objek, dalam 3 detik mobil lain baru melewati objek tersebut.