GridOto.com - Oli merupakan salah satu fluida pada mobil yang memegang peranan penting dalam membantu kinerja berbagai komponen.
Tak hanya satu jenis, ada berbagai oli berbeda yang digunakan tiap komponen sesuai dengan peruntukannya.
Power steering hidraulis adalah salah satu komponen yang membutuhkan bantuan fluida tersebut dalam pengoperasiannya.
Oli power steering sendiri tentu berbeda dengan oli mesin, karena keduanya memiliki tugas dan cara kerja yang berbeda.
"Kalau oli mesin sifatnya melumasi komponen sehingga meminimalisir gesekan. Sedangkan oli power steering jenisnya hidraulic fluid yang tugasnya menghantarkan tekanan atau tenaga," terang Adhy Santoso, pemilik bengkel Alfa Jaya Motor, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
(Baca Juga: Ini Interval Anjuran Bengkel Umum Dalam Mengganti Oli Power Steering)
Tak hanya sifat yang berbeda, viskositas atau kekentalan dan zat aditif yang dikandung keduanya juga berbeda.
"Oli mesin kekentalannya biasanya multigrade, jadi 5W-30 contohnya. Sedangkan oli power steering single grade dan bermacam-macam juga SAE yang digunakan dari 30 sampai 80 pun ada," ungkap Adhy.
Aditif yang digunakan pada oli power steering pun jauh lebih sedikit, contohnya formula anti korosi dan keausan.
Sedangkan untuk oli mesin menggunakan zat aditif yang jauh lebih kompleks dari mulai penjaga kekentalan, deterjen untuk membersihkan ruang bakar, sampai zat anti gesekan.
Karena perbedaan yang sudah dijelaskan di atas, usahakan menggunakan oli power steering yang khusus untuk komponen sistem kemudi ini ya!
Jangan lupa untuk mengganti oli tersebut setiap 40.000 km agar kinerja power steering hidraulis selalu terjaga dengan baik.