Material Lebih Ringan, Kenapa Motor Balap Enggak Pilih Pelek Jari-jari?

Dida Argadea - Kamis, 29 Agustus 2019 | 10:10 WIB

Ilustrasi motor balap (Dida Argadea - )

GridOto.com -  Ada dua tipe pelek yang umum beredar, yakni spoke wheel (jari-jari) dan pelek palang alias casting wheel (cw).

Dari dua pelek itu, yang dipakai oleh motor sport khususnya sport fairing, hampir pasti adalah jenis pelek cw.

Termasuk di balapan sirkuit, bahkan MotoGP pun pakainya pelek cw.

Padahal bukannya pelek jari-jari lebih ringan, jadi bisa bikin motor lebih kencang tuh?

Terus kenapa ya motor sport fairing yang desainnya udah 'balap' banget enggak dikasih pelek jari-jari?

(Baca Juga: Siapkan Dana Segini Untuk Tebus Pelek Honda Scoopy Berdiameter 12 Inci)

Memang benar kalau pelek jari-jari bisa punya bobot yang lebih ringan dibanding pelek cw.

Bobot ringan juga bisa bikin kencang juga benar kok.

Hanya saja, motor sport fairing enggak sekadar butuh kencang Sob.

GridOto.com
Sport fairing rata-rata dibekali pelek cw

Urusan handling juga jadi perhatian di motor jenis ini.

Nah, perkara handling inilah alasan kenapa dipilih pelek cw ketimbang pelek jari-jari.

Pelek cw dengan konstruksinya yang kaku akan membuat area kaki-kaki motor menjadi lebih rigid.

(Baca Juga : Segini Ukuran Pelek Motor Matik Kalau Ingin Menggunakan Ban Off-road)

Efeknya hassis roll jadi lebih minim, sehingga bisa lebih pede saaat melibas tikungan dengan kecepatan tinggi.

Itulah kenapa pada tiap event balap, motor yang diturunkan hampir pasti menggunakan pelek cw.

Dok. Motorplus
Motor drag meski juga dipakai di aspal mulus tidak terlalu butuh kaki-kaki rigid

Beda cerita kalau untuk drag race.

Dengan lintasannya yang lurus aja, motor drag tidak fokus untuk melibas tikungan.

Makanya pakai pelek jari-jari yang ringan bisa jadi faktor penunjang biar motor makin kencang untuk balap drag.

(Baca Juga : Oh, Ternyata Ini Alasanya Motocross Menggunakan Pelek Jari-jari)

kemudian pada motor cross meski juga ada tikungan, tapi dengan karakter sirkuit yang tidak rata dan semulus aspal memang butuh pelek jari-jari.

Pasalnya pelek jari-jari strukturnya lebih elastis jika dibandingkan cw yang cenderung kaku.

Sifat elasitis inilah yang diambil manfaatnya untuk membantu meredam tumbukan yang diterima motor saat dipakai ajrut-ajrutan di sirkuit.