Serba-Serbi Electronic Power Steering: Komponen dan Kerusakannya

Taufan Rizaldy Putra - Kamis, 29 Agustus 2019 | 08:30 WIB

VW Tiguan Allspace dengan electronic power steering yang pintar. (Taufan Rizaldy Putra - )

GridOto.com - Meski bebas perawatan, sistem kemudi Electronic Power Steering (EPS) tak lantas terbebas dari potensi bermasalah.

Dibalik keunggulannya menyangkut kepraktisan operasi dan efisiensi pada mesin, EPS rupanya memiliki banyak komponen yang cukup rumit dan dapat membuat Anda was-was ketika mengalami kerusakan.

Kali ini GridOto.com akan membahas mengenai beberapa komponen utama dari EPS beserta potensi kerusakan yang dapat muncul.

Modul EPS

Sesuai namanya, komponen ini merupakan pengolah data dari sensor sudut putaran dari setir untuk memerintahkan proses kerja pada sistem EPS.

Kerusakkan komponen ini cenderung sangat jarang, lantaran posisi modul ini biasanya terdapat di bagian dalam dasbor.

Autobild
Ilustrasi modul eps


(Baca Juga: Power Steering Hidraulis vs Elektris, Apa Perbedaan Keduanya?)

Selama dasbor Anda tak terendam air, dan tak terjadi korsleting, komponen ini akan tetap prima. Namun ketika komponen ini rusak, maka sistem kemudi Anda tak akan bekerja sama sekali.

Motor EPS

Komponen ini merupakan pengolah tenaga listrik menjadi tenaga motorik yang akan memutarkan steering shaft sesuai dengan pembacaan sensor sudut putar pada kemudi.

Komponen ini sejatinya merupakan komponen utama dalam sistem EPS. Dengan sumber daya listrik, tentunya komponen ini sangat bermusuhan dengan air.

Jika mobil Anda memiliki motor EPS yang terdapat di bagian rack steering atau di bagian bawah mobil, maka pastikan pelindung air komponen ini tetap bagus agar tak ada air yang merembes masuk ke motor.

Melencengnya derajat sudut putar motor EPS juga dapat terjadi setelah mobil mengalami proses wheel alignment pasca penggantian komponen suspensi dan roda kendaraan.

Istimewa
Motor listrik pada sistem EPS

(Baca Juga: Penyebab Power Steering Hidraulis Bermasalah, Cek Komponen Ini)

Gejalanya dapat dirasakan ketika Anda merasa kemudi terasa lebih berat ketika diputar ke salah satu sisi.

Untuk mengatasinya, Anda harus membawa ke bengkel resmi dan dilakukan penyetelan ulang torque sensor agar sensor putaran kemudi yang sebelumnya melenceng dapat dikembalikan seperti semula.

Rack Steer

Rack steer atau rack steering berfungsi untuk menyalurkan pergerakkan dari motor EPS ke roda.

Komponen ini umumnya rusak ketika rack dan pinion di dalam komponen ini tak lagi bersinggungan dengan sempurna.

Bunyi gemeretak pun akan mudah terdengar ketika mobil melalui jalan yang tidak rata.

Daimler AG - Global Communicatio
Electric Power Steering (EPS)

(Baca Juga: Cara Kerja Power Steering Elektrik Alias Electronic Power Steering)

Memang komponen ini masih bisa direparasi.

Namun, umumnya selama umur mobil masih dalam masa garansi bengkel resmi, maka penggantian komponen rack steering secara menyeluruh akan dilakukan pihak bengkel.

Ada baiknya Anda mengecek juga kondisi boot karet penutup di ujung kiri dan kanan rack steering ketika mobil sedang terangkat.

Pastikan tak ada robek di bagian ini agar rack steering tak terkontaminasi kotoran yang dapat membuat pergerakkan roda untuk belok menjadi tak sempurna.

Cross Joint Steering Rack

Komponen ini berfungsi untuk meneruskan putaran dari motor EPS ke rack steering.

Surya Malang
Foto Ilustrasi jalan berlubang

(Baca Juga: Cara Merawat Power Steering Hidraulis dan Elektrik, Lebih Gampang Dari Merawat Pacar Lho)

Kerusakan pada komponen ini biasanya berupa melonggarnya sambungan pada cross joint sehingga shaft akan oblak dan bergerak tak semestinya.

Mendeteksi kerusakan di bagian ini terbilang cukup mudah lantaran suara gemeletak akan terdengar dari belakang kemudi ketika Anda berbelok.

Penyebab terjadinya kerusakan di bagian ini adalah hantaman keras pada roda ketika berbelok akibat menerjang lubang atau speed trap.