GridOto.com - Beberapa traffic light di Kota Malang memang didesain menyala bersamaan dari dua arah yang berlawanan.
Melansir dari Suryamalang.com, salah satu traffic light yang didesain menyala bersamaan adalah di perempatan Ijen.
Lampu hijau dari arah Jalan Ijen, menyala lebih dahulu. Namun sepuluh detik kemudian, diikuti lampu hijau dari arah Ijen Nirwana.
Menurut pengamatan, pengendara motor dan mobil dari kedua arah itu beberapa kali sempat hampir terjadi benturan.
Kepala Bidang Lalu Lintas (Lalin) Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Agoes Moelyadi mengatakan bahwa traffic light di beberapa titik memang didesain menyala bersamaan.
Hal ini lantaran untuk mengurangi waktu tunggu kendaraan agar tidak terlalu lama.
"Kalau dibuat satu-satu jalan gitu, bakal lama nunggunya," ujarnya.
(Baca Juga: Perempatan Susah Move On, Durasi Lampu Merah di Samsat Bandung Tercatat 12 Menit!)
Menurutnya, waktu tunggu ideal traffic light keseluruhan adalah 120 detik.
Jika melebihi waktu tersebut, berpotensi terjadi kemacetan panjang serta jeda tunggu yang terlalu lama.
"Apalagi Malang ini sudah padat, kalau tidak dibuat bersamaan, panjang nanti ekor kemacetannya," sambungnya.
Ia menambahkan, pola traffic light seperti itu hanya diberlakukan di daerah rawan macet seperti Kaliurang, LA Sucipto, Ijen, Kawi, dan Rampal.
Agoes juga mengaku bahwa sejauh ini tidak ada laporan kecelakaan akibat kebijakan itu.
Namun ia membenarkan bahwa memang ada keluhan dari masyarakat.
"Kebijakan itu kan selalu kami evaluasi. Nanti misal sudah tidak ideal, maka akan dicarikan solusi kembali," katanya.
(Baca Juga: Street Manners: Menerobos Lampu Merah dibolehkan Dalam Keadaan Tertentu, Ini Penjelasannya)
Dedi Prasetio, salah satu warga Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang mengaku kaget saat melewati traffic light yang menyala bersamaan di perempatan Polsek Klojen.
Dedi kaget dan buru-buru mengerem ketika datang motor dari arah berlawanan.
"Beruntungnya saya nggak ngebut, lawan saya juga nggak terlalu ngebut. Jadi hanya hampir tabrakan saja," ujarnya, Senin (27/8/2019).
Sementara pengendara motor lain bernama Amanda juga mengalami hal serupa.
Ia juga hampir bertabrakan dengan pengendara motor lain saat melintas di traffic light perempatan Kaliurang.
"Saya kan mau lurus ke Jalan WR Supratman, eh pas lampu hijau, dari arah jalan WR Supratman juga hijau. Jadi hampir tabrakan," katanya.
Kanit Laka Satlantas Polres Malang Kota, Iptu Dedi Catur juga menyebut belum ada laporan kecelakaan terkait desain traffic light yang menyala bersamaan.
(Baca Juga: Street Manners: Cara Lewat Persimpangan Tanpa Lampu Merah Sudah Diatur Undang-Undang)
"Kalau sampai saat ini belum ada," ujar Dedi, Senin (27/8/2019).
Namun ia tidak menampik bahwa desain traffic light seperti itu berpotensi menimbulkan kecelakaan, apalagi jika pengendara merupakan pendatang dan belum mengetahui kebijakan itu.
"Belum lagi kalau kecepatannya lumayan. Memang sangat rawan," ucapnya.
Saat ditanya apakah akan ada rambu-rambu khusus yang dipasang, Dedi belum bisa memberikan kepastian.
Menurutnya, kebijakan penambahan rambu lalu lintas bergantung pada koordinasi di Forum Lalu Lintas yang melibatkan Satlantas Polres Malang Kota dan Dishub.
"Saya belum dapat menjawab, karena kebijakan itu kan nanti dievaluasi. Jika misal perlu, maka akan diusulkan saat Forum Lalu Lintas," pungkasnya.
Artikel ini dikutip dari suryamalang.com dengan judul Mengapa Banyak Traffic Light di Kota Malang Menyala Bersamaan dan Bikin Bingung Pengguna Jalan?