GridOto.com - Di pasaran banyak beredar tipe mobil dengan transmisi matik.
Ada torque converter, CVT (Continuously Variable Transmission) sampai tipe dual clutch (DCT).
Nah, dari beberapa tipe transmisi matik tersebut ternyata ada tipe transmisi matik yang mudah rusak.
Hal ini disebutkan oleh Suprianto atau Supri pemilik bengkel spesialis mobil matic Rizki Auto.
Supri yang juga mekanik bengkel kerap kali menerima servis bahkan ganti tipe transmisi matik ini.
(Baca Juga: Transmisi Mobil Matik Bermasalah, Datang Ke Sini Langsung Sembuh)
"Untuk tipe transmisi matik yang agak ringkih atau cenderung cepat rusak adalah tipe CVT. kerusakan sering terjadi di bagian sensor body valve bahkan sampai sabuk baja CVT," ucap Supri.
Karena kerusakan sensor body valve dan bagian sabuk baja CVT sulit ditemui spare part per bagian.
Jadi bila bagian ini mengalami kerusakan, terkadang harus mengganti satu set bagian body valve sampai satu set sabuk baja CVT berikut puli.
Sabuk baja yang terus berputar dan mengalami gesekan bila tidak dilakukan perawatan seperti penggantian oli transmisi rutin akan mengalami masalah putus.
Putusnya sabuk baja CVT sangat berisiko terhadap komponen lain.
Tenaga mobil pun akan otomatis terputus karena tidak ada transfer tenaga dari mesin.
(Baca Juga: Tips Mudik 2019, Habis Mudik Ganti atau Kuras Oli Transmisi Matik?)
"Namun, sekarang ini sudah ada spare part pengganti bila ada bagian yang mengalami kerusakan," tambah pria yang bengkelnya berada di Jl. Raya Pulogebang No. 85, Jakarta Timur.
Namun, pengguna mobil harus peka tehadap ciri-ciri kerusakan transmisi khususnya CVT.
Kelebihan transmisi tipe CVT ini adalah perpindahan giginya yang halus.
Bila dirasa perpindahan giginya kasar, bahkan entakan transmisi menjadi kasar, berarti sudah waktunya untuk dilakukan pengecekan.
Walau tipe transmisi CVT lebih rawan rusak, namun bukan tidak mungkin tipe lainnya bila tidak dilakukan perawatan dengan benar juga akan mengalami kerusakan.