GridOto.com - Di tiap trek, motor MotoGP bisa diatur tingkat akselerasi dan top speed-nya sesuai kebutuhan.
Tingkat akselerasi dan top speed itu diatur tergantung dimana balapan akan diadakan.
Di sirkuit dengan trek lurus panjang, top speed akan jadi prioritas.
Sementara di sirkuit yang trek lurusnya pendek, akselerasi lebih diprioritaskan meski akan mengorbankan top speed.
(Baca Juga: Mesin Inline 4 vs V4 pada Motor MotoGP, Siapa yang Unggul? Begini Kata Valentino Rossi)
Selain panjangnya trek lurus, karakter layout tikungan sirkuit juga jadi perhitungan untuk menentukan rasio gir ini.
Total ada 24 pengaturan rasio gir dengan 4 gir utama (main drive/primary drive) yang bisa di-setting sesuai dengan karakter trek.
Rasio gir yang tipis akan membuat akselerasi motor lebih maksimal dengan mengurangi top speed.
Pergantian gigi akan lebih cepat dengan settingan ini.
Settingan ini sangat cocok untuk sirkuit yang trek lurusnya tidak terlalu panjang, misalnya di Misano.
Sementara rasio gir yang luas atau lebar membut top speed motor lebih maksimal dengan akselerasi yang lebih lemah.
Pergantian gigi akan lebih lama dibanding dengan yang rasio girnya tipis.
(Baca Juga: Beginilah Penampakan Fisik Konsep Mobil F1 Mulai Tahun 2021)
Cocok untuk sirkuit dengan trek lurus yang panjang seperti COTA atau Mugello.
Selain itu, mekanik juga bisa mengombinasikan gir sesuai dengan yang diinginkan.
Bisa saja pergantian gigi bawah lebih cepat dan gigi atas lebih lambat atau sebaliknya, disesuaikan dengan kebutuhan tim.
Lebih jelasnya tonton nih video berikut ini