Tiga Hal Ini Sering Jadi Penyebab Laka Lantas di Indonesia, Yuk Simak Cara Antisipasinya!

Latifa Alfira Ulya - Selasa, 20 Agustus 2019 | 15:34 WIB

Ilustrasi kecelakaan lalu lintas (Latifa Alfira Ulya - )

GridOto.com - Kecelakaan lalu lintas (laka lantas) bisa terjadi di mana saja dan kapan saja.

Penyebabnya pun bermacam-macam dan biasanya karena pengendara kurang berhati-hati atau tidak memperhatikan kondisi kendaraannya.

Nah, berikut ini tiga hal yang sering menyebabkan laka lantas di Indonesia dan beberapa tips antisipasinya. Yuk disimak!

1. Mengantuk Saat Berkendara

Rasa kantuk memang sering menghampiri sebagian besar para pengendara, terlebih ketika harus menempuh perjalanan yang jauh dan melelahkan.

Yuk, perhatikan tips berikut ini agar terhindar dari ngantuk saat berkendara:

- Sempatkan tidur dahulu 10 sampai 45 menit sebelum perjalanan

- Jika perjalanan memakan waktu lebih dari dua jam, luangkan waktu untuk istirahat setiap dua jam sekali.

(Baca Juga: Toyota Kijang Innova Hantam Bus Pariwisata Karena Sopir Mengantuk, Satu Orang Tewas)

- Hindari makanan yang memiliki kandungan lemak tinggi sebelum berkendara, karena makanan jenis ini mudah menimbulkan ngantuk.

- Pastikan tidak mengonsumsi obat yang memicu rasa kantuk sebelum berkendara, seperti misalnya obat yang mengandung Chlorfeniramin Maleat (CTM).

- Gerakkan mata setiap dua detik sekali dan seringlah melirik spion agar mata tidak terus-terusan memandang ke depan.

- Minum cukup air putih agar konsentrasi tetap terjaga dan rasa kantuk berkurang.

2. Gagal Nyalip

Gagal nyalip ini biasanya memang disebabkan karena kurangnya perhitungan dan kewaspadaan pengendara.

Nah, berikut ini tips aman saat mendahului kendaraan lain yang wajib banget kamu pahami:

- Jangan menyalip pada jalan menikung, apalagi dalam posisi tidak bisa melihat kendaraan di depannya dari arah berlawanan pada jarak yang cukup jauh.

- Jangan menyalip pada jalan menanjak atau menurun curam.

(Baca Juga: Gagal Nyalip, Honda Scoopy Hantam Beton Fly Over, Satu Mahasiswi Universitas Brawijaya Tewas)

- Jangan menyalip apabila tidak diperlukan, kecuali dalam kondisi tertentu seperti misalnya saat kendaraan lain yang akan berhenti dan kendaraan lain berjalan terlalu pelan sehingga mengganggu kelancaran lalu lintas.

- Menyalip juga harus dalam kondisi jalan yang kosong, jangan lupa nyalakan sein kanan untuk memberi isyarat pada kendaraan yang ada di depan atau di belakang.

- Jika diperlukan, bisa juga mengedipkan lampu depan untuk memberikan isyarat pada kendaraan di depan yang hendak didahului.

- Lakukan prosedur menyalip dengan pengaturan kecepatan serta akselerasi yang tepat dan halus.

- Jika marka jalan menunjukkan garis putus-putus, maka diperbolehkan menyalip. Sebaliknya jika marka menunjukkan garis lurus berarti kamu dilarang menyalip.

3. Rem Mobil Blong

Kecelakaan karena rem mobil blong ini biasanya karena para pengemudi tidak mengecek kondisi rem sebelum perjalanan.

(Baca Juga: Truk Jungkit Bermuatan Batu Alami Rem Blong, Timbun Sebuah Skutik Bersama Dua Wanita)

Ada beberapa hal yang harus kamu lakukan ketika mobilmu mengalami rem blong:

- Pertama, usahakan tetap tenang dan jangan panik.

- Pastikan lagi fungsi rem dengan cara menginjak pedal rem beberapa kali.

- Untuk memaksa menghambat laju mobil, pindahkan ke transmisi terendah, namun harus tetap secara berurutan.

- Jika memungkinkan, gesekkan mobil ke tembok, tebing, atau pohon terdekat, namun jangan ditabrakkan secara frontal.

- Jika ada, arahkan mobil ke tumpukan pasir yang sengaja disediakan untuk kendaraan rem blong (buffer zone) yang biasanya ada di jalan turunan curam.

- Hal yang tidak kalah penting, jangan lupa mengganti kampas rem jika sudah dirasa aus.

- Rutinlah melakukan pemeriksaan rem berkala setiap enam bulan sekali atau setiap sepuluh ribu kilometer.