GridOto.com - Bukan hal umum lagi kalau tingkat polusi udara di Jakarta belakangan ini sedemikian parah dengan status tidak sehat.
Jakarta sering menempati peringkat posisi teratas sebagai kota paling tercemar di dunia.
Rata-rata tahunan konsentrasi PM2.5 pada Januari sampai 30 Juli 2019 adalah 46,16 ugram/m3 (tidak sehat).
Dengan konsentrasi terendah 1 ugram/m3 dan tertinggi 155 ugram/m3 (berbahaya).
(Baca Juga: Polusi Udara di Jakarta Bisa Turun Hampir 100 Persen, Asalkan Pemerintah Terapkan Ini pada Kendaraan)
Sebagai informasi, partikulat (PM2.5) adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2.5 mikron (mikrometer).
Baku mutu nasional adalah 15 ugram/m3, sementara baku mutu WHO adalah 10 ugram/m3.
Kondisi ini meningkat dibanding 2018 yang rata-rata tahunannya adalah 45,62 ugram/m3.
Motor merupakan sumber utama dari pencemaran udara di Jakarta.
(Baca Juga: Toyota Avanza Dimodifikasi Mahasiswa UNUSA, Bisa Petakan Tingkat Polusi Udara di Kota Surabaya)
"Sumber utama polusi di Jakarta adalah sepeda motor," ujar Ahmad Safrudin selaku Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), Jumat (16/8/2019).
Jumlah pencemaran udara yang diberikan oleh motor mencapai 44,53 persen.
Kemudian disusul oleh bus sebesar 21,43 persen, truk 17,70 persen, mobil pribadi 16,11 persen.
Sementara itu, emisi rumah kaca berupa CO2 sumber utamanya berasal dari bus dan truk yang masing-masing 47,72 persen dan 33,26 persen.