GridOto.com - Kerusakan sokbreker memang sulit diprediksi kapan perlu dilakukan penggantian.
Kondisi sokbreker antara bagian kanan dan kiri pasti berbeda.
Bisa saja kerusakan pada sokbreker kanan lebih cepat dibanding dengan sokbreker bagian kiri.
Lalu bagaimana bila penggantian sokbreker hanya sebelah?
Risiko apa yang bisa terjadi pada mobil bila hanya mengganti sebelah sokbreker saja?
(Baca Juga: Dynamic Chassis Control, Sistem Suspensi Pintar VW Tiguan Allspace)
"Untuk penggantian sokbreker wajibnya lakukan penggantian keduanya walaupun salah satu sokbreker tidak mengalami kerusakan. Hal ini berkaitan dengan keseimbangan kinerja sokbreker tersebut," ucap Sugiayanto owner bengkel Auto Clinic spesialis Nissan dan Datsun.
Tidak seimbangnya kinerja sokbreker antara kiri dan kanan salah satunya diakibatkan dari oli sokbreker yang sudah jelek kondisinya.
Jadi ayunan ban bagian kiri dan kanan tidak akan sama karena daya redam sokbreker tidak sama.
Sokbreker baru ayunannya tidak akan terlalu mengayun seperti sokbreker bekas.
Ini karena viskositas atau kekentalan oli sokbreker masih bagus.
(Baca Juga: Suspensi Lexus LM Menggunakan Teknologi Canggih dan Pertama di Dunia)
Risiko pada mobil bila dilakukan penggantian sebelah pasti stabilitas mobil akan terganggu.
Stabilitas yang baik pasti dibutuhkan agar bisa mengemudi dengan aman dan nyaman.
"Terutama di kecepatan tinggi, bila mobil tidak stabil akibat kinerja sokbreker kiri dan kanan berbeda maka gerakan mobil akan sangat berbahaya. Dan ini akan berisiko mobil tidak stabil dan salah satu faktor menimbulkan kecelakaan," tambah Ugie panggilan akrab bos bengkel yang markasnya berada di Pusat Otomotif Harapan Indah, Bekasi, Jawa Barat.
Nah, masih berpikir ganti sokbreker hanya sebelah?