GridOto.com - Beberapa akhir ini mobil listrik mulai dipikirkan untuk menjadi masa depan industri otomotif.
Menggunakan motor listrik dengan baterai sebagai sumber tenaga listrik, tentu mobil listrik memerlukan pengisian ulang daya baterainya.
Secara umum mobil listrik yang sudah dijual ke publik menggunakan dua jenis charger, yaitu charger adaptor atau wall charger dan fast charging adaptor.
Charger adaptor biasanya diberikan sebagai standar dengan bentuk yang berbeda-beda.
Misalkan berbentuk wall charging, kabel dengan adaptor khusus, atau kabel dengan colokan soket standar listrik rumah 220V yang bisa dibawa kemana saja.
(Baca Juga: Perbedaan Mobil Listrik dengan Mobil Hidrogen, Yang Belum Tahu Masuk )
Charger model ini tidak memerlukan watt yang besar sehingga lebih mudah dijangkau di perumahan dengan kebutuhan listrik rata-rata.
Namun charger adaptor ini memiliki waktu pengisian ulang daya baterai yang cukup lama, bahkan bisa sampai 8 jam karena adaptor memiliki ampere yang kecil.
Lain halnya dengan fast charging adaptor, yang biasanya menjadi opsional jika Anda membeli mobil listrik.
Waktu pengisian ulang daya baterai bisa lebih cepat dalam hitungan menit karena memiliki ampere yang besar.
Namun, fast charging memerlukan daya listrik rumah yang cukup besar, bisa lebih dari 3.000 watt.