Pemerintah Ingin Batasi Usia Kendaraan, Gaikindo Ambil Hikmah Positif

Naufal Shafly - Sabtu, 10 Agustus 2019 | 15:15 WIB

Ilustrasi lalu lintas Jakarta (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membatasi usia kendaraan di Ibu Kota.

Dalam wacana tersebut, pada 2021 nanti kendaraan yang berusia di atas 10 tahun tak lagi boleh beroperasi di Ibu Kota.

Hal ini menuai beragam pro dan kontra di masyarakat.

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Johannes Nangoi, memberikan komentarnya terkait wacana ini.

(Baca Juga: ITW Usul Perluasan Genap Ganjil Jadi Pembatasan Penjualan Kendaraan Bermotor)

Menurutnya, ada dua hal positif yang bisa diambil jika kebijakan ini benar-benar diterapkan nantinya.

"Pertama, tentunya untuk membatasi polusi. Kenapa begitu? karena kendaraan tua itu belum Euro 2, atau belum Euro 4 compliant, yang mengakibatkan emisi gas buangnya jelek," ucap Nangoi saat dihubungi GridOto.com.

Diharapkan, di tahun 2021 nanti polusi udara di Jakarta akan membaik, seiring dengan berkembangnya efisiensi emisi gas buang pada kendaraan baru.

"Maka tentunya dengan bahan bakar yang sesuai bisa menghasilkan emisi gas buang yang lebih baik," jelasnya.

(Baca Juga: Di Beberapa Negara, Pembatasan Kendaraan Pakai Opsi Pengenaan Pajak Tinggi)

Hal positif kedua menurut Nangoi adalah faktor keselamatan yang akan meningkat.

"Kendaraan seiring berjalannya umur tentunya performanya atau kondisinya makin tidak sesuai standar dan persyaratan," jelas Nangoi.

"Saya lihat sih beberapa negara sudah menjalankan (peraturan pembatasan usia kendaraan), sehingga kendaraan-kendaraan tersebut dalam kondisi prima sehingga pemakaian bisa lebih baik dan keselamatan bisa lebih terjamin," sambungnya.

Ketika disinggung soal dampak yang akan terjadi pada penjualan mobil, Nangoi enggan berkomentar banyak.

(Baca Juga: Usia Kendaraan Dibatasi 10 Tahun, AISI Minta Pemerintah Pikirkan Nasib Pengguna Motor)

Menurutnya, dampak tersebut tidak bisa disimpulkan jika peraturannya belum berjalan.

"Menurut saya gak bisa dinilai dari sekarang lah dampaknya seperti apa. Yang jelas, saya melihat dari sisi positifnya dulu, yaitu penurunan polusi dan keselamatan berkendara," tutup Nangoi.