GridOto.com - Dahyuni (55), warga RT 10 Kramat Jati Jakarta Timur sempat curiga saat menyaksikan orang-orang menurunkan perlengkapan bengkel depan SDN Kramat Jati 02.
Pasalnya perlengkapan bengkel yang diturunkan dari truk sayur lengkap dengan etalase yang kerap digunakan untuk tempat sparepart.
"Katanya baru mau pindahan, saya pikir mau buka usaha bareng-bareng. Kalau curiga sih enggak, tapi kaget juga karena mesin dan tabungnya banyak," tutur Dahyuni.
Dia baru tahu perlengkapan bengkel tambal ban merupakan modus penyeludupan ganja dari anggota BNN yang bertugas.
Kala menyaksikan AI, AS, DI, dan AJ digelandang ke halaman SDN Kramat Jati 02, Dahyuni merasa aneh karena anggota BNN sibuk mengangkut perlengkapan bengkel.
(Baca Juga: Kompresor di Lapak Tambal Ban Meledak dan Terpental, Tewaskan Seorang Sopir Truk)
"Saya tanya ke pak polisi, itu tabung apa sih kenapa dibawa ke sana kemari? Kata pak polisi isinya ganja, makanya dibawa terus dibongkar di halaman sekolah. Kaget sih pas tahu isinya," lanjut dia.
Perihal dua tersangka yang baru diamankan BNN selepas pukul 18.00 WIB, Dahyuni mengaku tak ada warga RW 09 yang tahu siapa sosoknya.
Dia hanya tahu bahwa istri AI tak terlihat sejak kemarin dan anggota BNN telah menggeledah rumah orang tua AI.
"Warga enggak tahu dua yang diamankan itu siapa, karena pas dibawa sudah di dalam mobil. Wajahnya enggak kelihatan, sudah malam juga dibawanya," sambung Dahyuni.
Dari keempatnya, AI yang bertugas menyiapkan tempat penyimpanan sementara untuk perlengkapan bengkel tambal ban berisi ganja berusia paling tua.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul 4 dari 6 Kurir 240 Ganja Bermodus Mesin Kompresor Saling Kenal Sejak Lama