GridOto.com – Arab Saudi dikabarkan akan menjadi tuan rumah balap F1. Untuk mendapatkannya, persyaratan dihubungkan dengan hak asasi manusia.
Saat ini sudah ada dua negara di kawawan Timur Tengah yang menggelar balap F1, Bahrain dan Abu Dhabi.
Liberty Media selaku pemilik balap Formula 1 diyakini ingin memperluas kalender balapnya.
Kabarnya Formula 1 sedang berdiskusi dengan Arab Saudi mengenai potensi menggelar balap jet darat ini.
(Baca Juga: 22 Seri Hampir Pasti Digelar di F1 2020, Terbanyak dalam Sejarah)
Di Hongaria, akhir pekan lalu, bos tim Ferrari Mattia Binotto mengakui bahwa kalender F1 tahun 2021 bisa sebanyak 24 balapan.
Arab Saudi salah satu calon penyelenggara baru.
Untuk jadi tuan rumah balap F1, Arab Saudi harus menghadapi persoalan yang jadi perbincangan internasional.
Surat kabar The Times melaporkan, Formula 1 dan sepuluh timnya sedang mencari jaminan atas hal-hal seperti hak asasi manusia, kesetaraan dan kebebasan media sebelum ada kesepakatan potensial ini.
(Baca Juga: Simulasi Video Ini Bikin Kamu Tahu Seperti Apa Sirkuit Jalan Raya F1 Vietnam)
Dikutip GridOto.com dari gptoday.net, Arab Saudi telah menjadi pusat kritik internasional dalam beberapa tahun terakhir mengenai hak asasi manusia, seperti tewasnya wartawan Jamal Khashoggi.
Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia melaporkan bahwa Khashoggi telah dibunuh oleh para operator negara Arab Saudi.
Tahun lalu, Arab Saudi menggelar putaran pertama Formula E musim 2018-2019 di Diriyah, sebuah wilayah ibu kota Arab Saudi, Riyadh.
Bukan tidak mungkin, Arab Saudi akan mendapat jatah sebagai tuan rumah balap F1.