Blak-blakan Anton Jimmi Suwandy: Toyota Ingin Merakit Kendaraan Hybrid di Indonesia

Muhammad Ermiel Zulfikar - Senin, 5 Agustus 2019 | 17:30 WIB

Anton Jimmy Suwandy (Belakang paling Kiri) beserta petinggi Toyota lainnya saat berpose dengan C-HR Hybrid. (Muhammad Ermiel Zulfikar - )

GridOto.com - Harga bahan bakar minyak yang terus berfluktuasi dan upaya pemerintah dalam melestarikan lingkungan, membuat banyak pabrikan otomotif berusaha untuk menyesuaikan gejolak tersebut.

Teknologi hybrid pun dinilai sebagai alternatif, karena dapat menghemat bahan bakar lebih lama serta mencegah emisi tinggi dibandingkan dengan mobil dengan mesin konvensional.

Jika pada mobil umumnya hanya memiliki mesin bensin, mobil hybrid memiliki sumber mesin lain yakni motor listrik dan baterai sebagai sumber tenaganya. 

Di tengah tren kendaraan elektrik dan hybrid yang terus berkembang, Anton Jimmi Suwandy, selaku Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) mengungkapkan, pihaknya tertarik untuk mengembangkan teknologi itu dan merakitnya secara lokal.

Bahkan, Toyota ingin menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat produksi dan ekspor kendaraan hybrid-nya di masa mendatang.

(Baca Juga: Blak-blakan Davy J. Tulian: Mesin Renault Triber Tiga Silinder, Kebutuhan Orang Bukan Hanya Mesin, Tapi Fitur dan Teknologi)

"Karena kami harapkan kedepannya lokalisasi dari electrical vehicle seperti hybrid, supaya Indonesia bisa jadi pusat produksi mobil seperti ini dan juga untuk ekspor," kata Anton saat berada di GIIAS 2019 beberapa waktu lalu.

"Selain membantu ekonomi, juga membuat harganya lebih menurun drastis. Kalau masih mengandalkan CBU dari Jepang dan Thailand, harganya kan belum bisa masuk ke pasar yang gemuk," imbuhnya.

Lebih lanjut Anton menjelaskan, prinsipal Toyota sendiri telah menyampaikan keinginannya tersebut ke pemerintah dan siap berinvestasi dalam jumlah yang cukup tinggi di Indonesia.

Ketika ditanya mengenai waktu pelaksanaanya, Anton berharap dapat merealisasikannya dalam waktu lima tahun ke depan.

(Baca Juga: Blak-blakan Hardianto: Modif Jok Kulit Bisa Mencapai Rp 100 Juta)

"Kira-kira dalam waktu lima tahun kedepan lah ya, karena kan Toyota secara prinsipal sudah menyampaikan ke pemerintah bahwa akan melakukan investasi," kata Anton lagi.

"Lima tahun kedepan kira-kira Rp 28 triliun, termasuk mobil dengan fungsi elektrifikasi. Nanti kami info, sekarang belum saatnya lah (mengenai modelnya)," tutupnya.