GridOto.com - Memoles bodi menjadi ritual wajib bagi sebagian pemilik mobil yang ingin menjaga tampilan eksterior tunggangan kesayangannya.
Dengan rutin melakukan poles bodi, cat mobil pun terhindar dari kusam dan baret-baret halus.
Namun, seberapa sering idealnya untuk kita memoles bodi mobil?
"Tidak boleh terlalu sering, karena bahannya abrasif, tepatnya mengikis clear coat atau pernis. Satu mobil paling hanya bisa dipoles maksimal tiga kali," ujar Rangga Pradito, pemilik car detailer Shine Car di Jalan Cipinang Cempedak 4, Jakarta Timur.
Meski begitu, ada pengecualian bagi mobil-mobil yang sudah pernah dilapisi nano ceramic.
(Baca Juga: Warna Kendaraan yang Telah Di-repaint Jadi Belang Setelah Di-coating, Begini Penjelasannya!)
"Karena begitu mobil tersebut kusam atau baret, itu hanya di lapisan nanonya saja. Jadi kalau dicompound lagi, yang terkikis hanya lapisan tersebut. Sehingga clear coat bawaan mobil tetap terjaga," tambahnya.
Rangga menganjurkan interval perawatan lapisan nano ceramic sebaiknya dilakukan tiap enam bulan sekali.
Hal menarik juga diungkapkan oleh Rangga, yaitu masih ada beberapa pemilik mobil yang belum bisa memahami perbedaan polishing dan wax.
"Polishing dibagi menjadi tiga, tahap pertama compounding, kedua polish, baru yang terakhir waxing. Dua tahap pertama fungsinya untuk cutting, yaitu menghilangkan swirl dan mengembalikan warna cat mobil," terang Rangga.
Sedangkan waxing fungsinya menjaga cat agar tetap terlihat mengilap, tetapi durasinya hanya sebentar.
(Baca Juga: Tak Hanya untuk Bodi, Cairan Poles Ini Juga Bisa Dipakai di Kaca Mobil)
"Mungkin tiga kali cuci mobil lapisan wax sudah hilang, nah yang waxing itu yang boleh dilakukan sering. Karena waxing tidak bersifat abrasif dan diaplikasikan menggunakan tangan," sebut pria yang memulai usahanya dari tahun 2015.
Jadi, yang pertama pahami dulu perbedaan tiap produk agar tidak salah pakai ya!