Tanggapi Fitur WIND di Wuling Almaz, Mitsubishi: Kami Akan Pelajari, Asalkan...

Muhammad Ermiel Zulfikar - Rabu, 31 Juli 2019 | 19:07 WIB

Fitur WIND pada Wuling Almaz 7-Seater saat menjalankan radio (Muhammad Ermiel Zulfikar - )

GridOto.com - Seperti yang diketahui, PT SAIC General Motors Wuling (Wuling Motors) kembali menggemparkan publik dengan teknologi terbarunya yang mereka namakan WIND (Wuling Indonesian Command).

Sebuah fitur voice command atau perintah suara berbahasa Indonesia, yang disematkan pada SUV terbaru dari merek asal Tiongkok tersebut, yakni Wuling Almaz.

Fitur WIND diklaim mampu memudahkan pengemudi maupun penumpang saat hendak melakukan kegiatan di dalam mobil, seperti membuka kaca mobil, membesarkan volume musik hingga melakukan panggilan telepon.

Tentunya itu tidak lepas dari perhatian para kompetitornya, mengingat fitur tersebut baru pertama kali hadir di Indonesia dan menjadi terobosan baru di industri otomotif Tanah Air.

(Baca Juga: Fitur WIND Pada Wuling Almaz 7-Seater Bisa Pakai Bahasa Daerah)

Salah satunya PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) yang coba memberikan tanggapannya.

Imam Choeru Cahya, selaku Executive General Manager of Sales and Marketing Division MMKSI mengungkapkan, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk mempelajari fitur tersebut kedepannya.

"Kalau memang ada permintaan dari konsumen cukup tinggi, kenapa tidak kami pelajari, gitu kan," kata pria yang akrab disapa Imam itu belum lama ini saat berada di sela-sela GIIAS 2019.

Imam menjelaskan, saat ini produk yang mereka hadirkan di Indonesia telah menyesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat Indonesia.

(Baca Juga: Xpander Jadi Primadona, Antar Mitsubishi Lebihi Target Penjualannya di GIIAS 2019) 

"Produk kami luncurkan itu hasil dari keinginan masyarakat Indonesia, seperti Xpander, kenapa bisa sukses? sebetulnya itu hasil karya Indonesia," papar Imam lagi.

"Karena kami mengabsorb (menyerap) semua keinginan masyarkat Indonesia, kami informasikan ke RnD (Research and Development) kami, dibuatlah seperti itu," sambungnya.

Lebih lanjut, Imam menjelaskan bahwa segala selalu yang berhubungan dengan potensi pasar selalu diinformasikan kepada prinsipal, sama halnya dengan Xpander.

"Teknologi kan berjalan terus, tidak stagnan, keinginan masyarakat Indonesia kan juga dinamis," ujar Imam.

"Kami himpun lagi, semua informasi di pasar kami kumpulkan untuk dipelajari lagi," tutupnya.