GridOto.com - Meskipun motor matik merupakan tipe motor yang paling banyak digemari di Indonesia, tidak sedikit pula yang ingin berpindah dari motor matik ke motor sport.
Perpindahan itu sering menjadi momok, apalagi kalau sang pengendara sudah terbiasa membawa matik, tapi bukannya tidak mungkin.
Karena itu, GridOto.com bertanya kepada Johanes Lucky, Safety Riding Head AHM, tentang hal-hal yang harus dipelajari ketika ingin berpindah dari matik ke motor sport.
Selain belajar kopling, pria yang akrab disapa Lucky ini berkata bahwa satu hal yang harus diperhatikan adalah postur tubuh.
“Naik motor matik dan naik motor sport itu postur tubuhnya sudah beda, jadi harus menyesuaikan” kata Lucky.
(Baca Juga: AHM Gelar Kompetisi Safety Riding Khusus Instruktur, Ilmunya Dipastikan Turun ke Masyarakat)
Kemudian, sang pengendara harus kembali mempelajari teknik pengereman, karena cara mengerem untuk matik dan sport itu berbeda.
“Kalau di matik mau berhenti tinggal tarik tuas rem, kalau di motor sport jangan lupa menurunkan gigi dan juga tarik tuas kopling agar mesin tidak mati,” ujarnya
“Lalu, (motor) matik tidak perlu pindah gigi, sedangkan di motor sport kita perlu pindah gigi,” lanjut Lucky.
Jika hal-hal di atas terdengar sangat mendasar, sobat memang tidak salah.
Karena Juara Astra Honda Safety Riding Instructor Competition tahun 2007 itu mengatakan bahwa meskipun terdengar sangat dasar, hal-hal ini yang justru tidak boleh dianggap sepele.
Kerena hal-hal mendasar biasanya merupakan hal-hal yang harus benar-benar ditanamkan agar terbiasa.