GridOto.com - Bos Petronas Yamaha SRT, Razlan Razali, menilai bahwa pembalapnya, Fabio Quartararo, layak mendapat perlakuan lebih dari Yamaha di MotoGP musim depan.
Fabio Quartararo telah mencetak 5 kali masuk 3 besar di kualifikasi, 2 kali podium, dan 2 kali fastest lap dalam 6 seri.
Walaupun mendapat masalah teknis pada balapan di Jerez lalu crash di Sachsenring, Quartararo masih bisa bertengger di posisi ke-8 klasemen sementara ini, tertinggal 3 poin saja dari Jack Miller di persaingan pembalap tim satelit.
Tidak ada yang ragu Quartararo sangat memuaskan di MotoGP 2019.
(Baca Juga: Video Detik-detik Insiden MotoPrix Riau yang Menewaskan Pembalap Arif Murizal)
Dan yang luar biasa, 'El Diablo' memakai motor yang disebut 'spek B' dimana 3 pembalap lainnya, Valentino Rossi, Maverick Vinales, dan Franco Morbidelli, memakai motor 'spek A'.
Motor 'spek B' itu harganya lebih murah walaupun punya mesin dan sasis sama.
Tapi motor ini punya beberapa batasan termasuk soal rev limit yang lebih rendah dari 3 pembalap lainnya, kabarnya lebih rendah dari 500 sampai 1000 rpm.
Selain itu, Quartararo hanya punya 7 persediaan mesin, suspensi yang masih standar, dan perangkat aerodinamika yang lebih lawas.
(Baca Juga: Ngga Punya Starter, Ini Cara Menyalakan Mesin di Motor MotoGP)
"Aku tidak ingin mengubah yang dinikmati Fabio sekarang ini. Yang pasti aku tahu dari kepala mekaniknya, Fabio memang sudah berhasil beradaptasi dengan motor yang hanya punya sedikit variasi," kata Razali dilansir GridOto.com dari Crash.net.
"Fabio bisa melakukan yang tidak bisa dilakukan pembalap lain, padahal spek motornya kalah. Kupikir Fabio pantas mendapat motor yang sama untuk musim depan. Dan aku tidak bisa membayangkan apa yang bisa dilakukannya jika itu terjadi," jelasnya.
Peluang ini sebenarnya cukup mudah.
Yamaha tidak bisa beralasan untuk menolak hal ini.
Terutama mengingat bahwa dulu saat hampir merekrut Dani Pedrosa, Yamaha pernah bilang akan memberi 4 motor yang sama antara tim pabrikan dan tim satelit.
"Sebenarnya ada 2 motor pabrikan buat kami. Tapi wacana soal Pedrosa gagal," sambung Razlan Razali.