Adira Finance Cetak Pembiayaan Rp 19 Triliun di Semester I 2019, Sektor Otomotif Mendominasi

Muhammad Ermiel Zulfikar - Senin, 29 Juli 2019 | 18:54 WIB

Ilustrasi pelayanan Adira Finance (Muhammad Ermiel Zulfikar - )

GridOto.com - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 19,08 triliun sepanjang semester I 2019.

Hafid Hadeli, selaku Direktur Utama Adira Finance menuturkan, pencapaian ini bertumbuh empat persen, apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

"Kami mau update mengenai hasil dari semester pertama Adira Finance. Seperti yang diketahui sebetulnya situasi agak kurang menguntungkan dengan adanya pemilu ya," papar Hafid, Senin (29/7/2019).

"Tapi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya kami masih bisa tumbuh 4 persen, sedangkan profit kami tumbuh 9 persen hingga juni 2019," imbuhnya saat berada di kawasan Menteng, Jakarta.

(Baca Juga: Adira Finance Targetkan Transaksi Rp 48 Triliun Tahun Ini, Sektor Otomotif Jadi Andalan)

Hafid menambahkan, sektor otomotif masih mendominasi pembiayaan anak usaha dari PT Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) tersebut di Tanah Air.

"Pembiayaan kami itu Rp 19,08 triliun di semster satu, terdiri dari Rp 7,3 triliun motor baru dan motor bekasnya Rp 2,6 triliun," tutur Hafid lagi.

"Lalu mobil baru Rp 4,4 triliun dan mobil bekas 3,7 triliun, sisanya ini ada multipurpose dan elektronik itu Rp 1,1 triliun," sambungnya.

Muhammad Ermiel Zulfikar/GridOto.com
Hafid Hadeli, Direktur Utama Adira Finance (Tengah), I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan Adira Finance (Kanan) dan Perry B. Slangor, selaku Sekretaris Perusahaan Adira Finance (Kiri) saat berada di kawasan Menteng, Jakarta.

Lebih lanjut Hafid menjelaskan, pencapaian Adira Finance di atas rata-rata penjualan industri otomotif yang disebut-sebut tengah tertekan karena menurunnya daya beli.

(Baca Juga: Sektor Otomotif Membantu Pertumbuhan Pembiayaan Adira Finance)

Dirinya juga tidak memungkiri bahwa sektor tersebut tengah menghadapi tantangan berat sepanjang tahun 2019.

Tengoklah, industri kendaraan roda empat dan komersial kurang begitu menggairahkan sepanjang semester pertama tahun ini, begitupun dengan pertumbuhan di sektor motor baru yang cenderung stagnan.

"Komersial sampai 18 persen turun, sementara di segmen kendaraan penumpang turun 11 persen. Sehingga kalau dirata-ratakan di segmen kendaraan roda empat turun sampai 13 persen," ungkap Hafid.

"Roda dua tumbuh positif untuk penjualan wholesales, retailnya diperkirakan masih flat," tutupnya.