GridOto.com- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut Indonesia telah siap untuk memulai produksi kendaraan listrik (electric vehicle) di tahun 2022 setelah mendapatkan sejumlah investasi.
Sebelumnya, pabrikan mobil seperti Toyota dan Hyundai sempat menyatakan berminat untuk membangun pabrik kendaraan listrik di Asia Tenggara.
Sehingga saat ini Kemenperin tengah mendorong pengembangan kendaraan listrik dan fasilitas produksi baterai sebagai industri hilir.
Rencananya, Kemenperin akan memanfaatkan ketersediaan sumber daya bijih nikel laterit yang besar sebagai bahan pembuatan baterai lithium-ion.
(Baca Juga: Soal Mobil Listrik, Pemerintah Siap Investasi Rp 50 Triliun dalam Lima Tahun ke Depan)
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin Harjanto menyebut, pemerintah targetkan kendaraan listrik mencapai 20 persen dari produksi mobil nasional di tahun 2025 mendatang.
"Baru-baru ini ada beberapa pabrikan baterai yang sudah bertemu dengan Menteri Perindustrian, tetapi itu masih niatan awal," tutur Harjanto, seperti dilansir dalam carscoops.com pada Selasa (23/7/2019).
Dalam upaya mendorong produsen mobil untuk memulai membangun kendaraan listrik secara lokal, pemerintah masih menyelesaikan revisi skema pajak mobil mewah.
Salah satu poin revisi itu yakni memberi penghargaan kepada para pabrikan mobil yang memproduksi kendaraan dengan emisi rendah.
(Baca Juga: Kemenperin Targetkan Indonesia Ekspor 1 Juta Mobil di 2025)
Sebelumnya juga, Toyota telah berkomitmen menginvestasikan 2 miliar dolar Amerika Serikat (Rp 28 triliun lebih) untuk jangka waktu selama lima tahun ke depan.
Hyundai juga akan menginvestasikan 2,8 miliar dolar AS (Rp 3,9 triliun lebih) di Indonesia dan berharap agar segera dapat memproduksi kendaraan secara lokal pada tahun 2021 dengan tipe SUV, hatchback, sedan, dan kendaraan listrik.