GridOto.com - Pada mobil injeksi modern pasti menggunakan banyak sensor-sensor untuk mendukung kinerja sistem injeksi agar bekerja dengan baik.
Salah satunya adalah sensor oksigen atau O2 sensor.
Sensor oksigen biasanya terdapat dua buah yang disebut sensor oksigen downstream dan upstream.
Posisi keduanya pun biasanya berada saluran knalpot setelah exhaust manifold.
Kedua sensor oksigen ini pun berbeda posisi.
NGK menjadi salah satu produsen yang memproduksi oksigen sensor.
(Baca Juga: Ini Sensor pada Honda Accord yang Membantu Teknologi Honda Sensing)
"Untuk yang upstream biasanya ditempatkan sebelum catalytic converter. Sedangkan downstream biasanya ditempatkan setelah catalytic converter. Walau sama-sama membaca kepadatan oksigen namun ada perbedaan dalam pembacaannya," sebut Diko Oktaviano selaku Technical Support and Product Specialist NGK Busi Indonesia.
Oksigen sensor upstream membaca kepadatan oksigen setelah proses pembakaran lalu diteruskan ke ECU untuk mengkoreksi hasil pembakaran.
Bila kepadatan oksigen terlalu berlebih atau kurang, maka sensor oksigen akan memberi masukkan ke ECU untuk mengontrol debit bahan bakar untuk proses pebakaran.
Sedangkan oksigen sensor downstream yang ditempatkan setelah catalytic converter juga membaca kepadatan oksigen.
(Baca Juga: Honda Mobilio RS Facelift Masih Belum Ada Sensor Parkir, Ini Alasannya)
"Di sini oksigen sensor downstream juga membaca kepadatan oksigen namun dengan nilai yang berbeda. Bila terkoreksi angkanya sama maka catalytic converter tidak bekerja dengan baik," tambahnya.
Kalaupun nilai yang terbaca oksigen sensor tidak sesuai dengan settingan yang seharusnya, sensor pun akan memberi input ke ECU.
Kedua komponen ini berperan penting untuk mengontrol kadar emisi hasil pembuangan.
Bila salah satu komponen ini rusak pasti membuat kinerja mesin menajdi terganggu karena proses pembakaran mesin yang tidak sempurna.