GridOto.com - Aksi razia motor bodong door to door yang dilakukan oleh Tim Cobra Polres Lumajang terus berlanjut.
Pasalnya, jajaran dari Polres Lumajang melakukan razia di Desa Sumber Wringin Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang.
Ada yang menarik dalam razia kali ini, dimana Tim Cobra menemukan empat motor yang disembunyikan di kebun kopi dan ditutupi ranting dan daun-daunan.
Keempat kendaraan tersebut adalah 2 motor Honda Supra X 125cc, 1 Honda Vario warna putih serta 1 kendaraan pengangkut beroda 3 bermerk Tosa.
(Baca Juga: Naik Motor Trail, Kapolres Lumajang Sisir Daerah Rawan Kriminal)
Hasil pengecekan, ternyata nomor rangka maupun nomor mesin dari kendaraan tersebut telah digosok sehingga tak bisa dibaca oleh petugas.
Diperkirakan, kendaraan tersebut memang berusaha disembunyikan oleh pemiliknya setelah mengetahui Tim Cobra akan merazia wilayahnya.
Keempat motor tersebut pun dibawa oleh petugas untuk selanjutnya dibawa ke Mapolres Lumajang.
Dalam pernyataannya, Kapolres mengatakan kuat dugaan motor ini hasil kejahatan.
(Baca Juga: Mantap! Kapolres Lumajang Berhasil Bongkar Jaringan Penjual Motor Bekode ST)
“Kuat dugaan motor-motor ini adalah hasil kejahatan, karena setelah dicek ternyata nomor rangka serta nomor mesinnya telah dirusak. Saat pertama kali ditemukan, motor-motor ini ditutupi dengan dedaunan serta ranting-ranting kecil untuk mengelabuhi petugas," ujar Kapolres Lumajang AKBP Arsal Sahban, Senin (15/7/2019).
"Sangat tidak mungkin ini adalah motor milik warga yang mencari rumput. Apalagi disekitaran sini juga tak terlihat warga yang mencari rumput,” sambung Arsal.
Ia menilai sengaja menyasar kedalam kebun-kebun karena dari operasi motor bodong sebelumnya, mendapatkan informasi kalau banyak motor bodong yang disembunyikan di kebun dan ditutupi dedaunan.
Untuk itu operasi motor bodong kali ini sasarannya juga ke kebun.
Ternyata memang terbukti 4 kendaraan berhasil diamankan di kebun kopi.
"Saya harap, jangan ada ruang lagi kita sediakan bagi pelaku kejahatan. Kita harus komitmen bersama untuk tidak memberikan ruang bagi pelaku kejahatan. Karena kalau kita kendor, maka tidak akan pernah putus mata rantai begal maupun kriminalitas lainnya di Lumajang," ungkap Arsal.