GridOto.com - Di pasaran mobil bekas, model-model asal pabrikan Tiongkok masih sangat jarang ditemui.
Kalaupun ada, harganya relatif 'gelap' atau sulit ditebak.
Hal ini berdampak pada kepercayaan konsumen terhadap resale value mobil Tiongkok di Indonesia.
Masih banyak yang ragu mengambil mobil asal Tiongkok, karena khawatir harga jualnya akan anjlok.
(Baca Juga: Masyarakat Indonesia Masih Sensitif dengan Brand Tiongkok, DFSK: Kami Janji Tak Akan Tinggalkan Kenangan Buruk)
Menanggapi hal ini, General Marketing PT Sokonindo Automobile (DFSK), Permata Islam memberikan komentarnya.
Menurutnya, mobil Tiongkok masih jarang ditemukan di pasar mobil bekas karena memang konsumen masih baru memilikinya, dan belum berniat menjualnya.
"Mungkin konsumen masih sangat menggunakan kendaraannya, sehingga belum ada niat untuk menjual kembali," ucapnya.
"Karena, kalau kita bicara tren durasi pemakaian, di Indonesia itu sekitar 3-5 tahun," sambungnya.
(Baca Juga: Komparasi Daihatsu Sigra vs Toyota Calya, Mana yang Punya Resale Value Terbaik?)
Terkait resale value, pria yang akrab disapa Arta ini mengatakan salah satu kelebihan DFSK adalah masa warranty yang panjang.
Menurutnya masa garansi tersebut melekat pada kendaraannya, bukan kepada pemiliknya, sehingga ketika mobil tersebut dipindahtangankan, konsumen berikutnya tetap mendapat garansi resmi.
"Untuk resale valuenya kita melengkapi dengan dukungan garansi 7 tahun. Kalaupun konsumen pertama menjual di tahun ke-3 atau ke-4 pemakaian, sisa masa garansinya akan melekat ke konsumen berikutnya," jelasnya.
"Sehingga saat mobil dijual tangan kedua masih emmiliki garansi tersebut. Itu nanti mekanisme pasar menentukan, depresiasi sebesar apa pasar yang menjawab," imbuhnya.