GridOto.com – Keterpurukan penjualan mobil nasional di semester pertama 2019 ini terus berlanjut.
Jika begini-begini saja, bisa ditebak akhir tahun nanti. Jualan mobil terancam tak sampai 1 juta unit. Sebegitu parahkah?
Harapan besar ditujukan pada pameran mobil Gaikindo Indonesia International Auto Show 2019 (GIIAS) 18-28 Juli mendatang.
Momen itu akan jadi barometer bangkitnya penjualan yang saat ini baru mencatat 422.038 unit (data Gaikindo Jan-Mei).
Tahun 2018 lalu di periode bulan sama bisa mencapai 492.931. Artinya sekarang hilang 72.893 unit. Nyaris setara dengan angka penjualan satu bulan.
Data penjualan per bulan, tak ada satupun di Januari hingga Mei 2019 ini mencatat penjualan hingga 100 ribu unit.
Kondisi tersebut sudah diprediksi. Pemilu jadi biang keladinya. Ditambah intrik hasil pilpres berkelanjutan.
Kondisi politik panas, banyak konsumen menahan pembelian. Takut terjadi kerusuhan dan membuat kondisi ekonomi kacau. Lebih baik memegang uang dibanding mobil.
Mobil bukanlah konsumsi kebutuhan utama. Jelas paling terasa di pasar mobil mewah. Mercedes-Benz menyebut konsumennya banyak yang menahan pembelian.
“Ada konsumen yang sudah bayar uang muka tapi enggak mau dikirim dulu mobilnya. Alasannya nanti nunggu setelah pilpres aman,” ujar Kariyanto Hardjosoemarto, deputy director sales operations and product management PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia di suatu kesempatan.
Tak heran bila penjualan mobil di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 akhir April lalu kurang memuaskan. Banyak yang menahan pembelian jika tak dirasa sangat penting.
Malah ada APM (Agen Pemegang Merek) yang memutuskan mundur dari GIIAS karena evaluasi penjualan di IIMS kurang bagus. Mereka mengalihkan ke kegiatan lain yang dirasa lebih menguntungkan.
Beberapa APM memang mencatat sejarah penjualan di IIMS lebih bagus dari GIIAS. Maka jika jeblok di IIMS duluan, mereka pesimis di GIIAS bisa lebih baik.
Intrik pilpres saat ini sudah selesai. Berbarengan dengan GIIAS yang minggu depan akan dibuka. Hampir semua APM berharap banyak pada kebangkitan kembali penjualan.
Memang secara normatif APM menyebut tidak fokus jualan di pameran. Tapi tidak bisa bohong jika performa penjualan jadi salah satu tolak ukur keberhasilan.
Terlebih kali ini. Konsumen yang sempat menunda pembelian di semester pertama lalu diharapkan akan berubah pikiran.
Banyak mobil baru akan menggoda konsumen. Sebagian malah sudah merilis duluan. Fenomena ini jadi anomali dibanding pameran-pameran sebelumnya.
Jika dulu launching banyak dilakukan saat di pameran. Kali ini justru tidak. Tercatat ada Mazda3, Toyota Supra, Mitsubishi Triton, Mitsubishi Eclipse Cross, Mitsubishi Outlander PHEV, BMW Seri 3, Wuling Almaz 7 seater, Renault Triber. Semua launch sekitar seminggu sebelum GIIAS.
Seakan-akan berlomba-lomba merilis teaser sebelum pameran. Supaya konsumen terinformasi mobil baru tersebut lebih awal. Saat datang ke pameran diharapkan sudah langsung melakukan pembelian.
Selain itu masih ada yang enggan membocorkan sebelum pameran. Gosipnya ada Honda Accord, Nissan X-Trail, VW Tiguan, Audi Q8, Suzuki Jimny, Mitsubishi Pajero Sport , DFSK Glory dan masih banyak lagi.
Enam bulan ke depan akan jadi pertaruhan kondisi pasar mobil nasional. Jika tak mampu bangkit maka bukan tak mungkin akan terpuruk di bawah 1 juta unit. Ini artinya mundur 8 tahun ke tahun 2011 saat penjualan hanya mencatat 894.164 unit.***
*Penulis adalah wartawan otomotif sejak tahun 2000 di beberapa media grup Kompas Gramedia, seperti tabloid Otomotif, majalah Otosport, majalah Auto Bild Indonesia dan saat ini di GridOto.com.