GridOto.com - Mitsubishi Outlander PHEV bukan cuma dibekali teknologi PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle).
Mitsubishi Outlander PHEV juga mengusung teknologi S-AWC alias Super All Wheel Control.
Manajemen sistem S-AWC pada Mitsubishi Outlander PHEV dikontrol penuh oleh komputer yang canggih.
Sebagaimana kita ketahui, Mitsubishi Outlander PHEV mengusung 4x4 atau semua roda bisa mendapat tenaga.
Untuk bagian roda belakang mendapatkan tenaga dari baterai.
(Baca Juga: Dua Tutup Tangki di Mitsubishi Outlander PHEV, Mana yang Buat Charge?)
"S-AWC canggih ini terintegrasi dengan semua sensor di mobil seperti ABS (Anti-lock Braking System), AYC (Active Yaw COntrol), Active Stability Control (ASC) dengan Traction Control (TCL)," buka Budiarto selaku Department Head Technical Service Sales and Marketing Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (PT MMKSI) pada Gridoto.com.
Sistem ini memberikan potensi tenaga yang baik oleh baterai yang dikontrol oleh EMCU (Electric Motor Control Unit) di bagian belakang dan front PDU (Power Drive Unit) di bagian depan.
Kontrol ini memberikan kenyamanan saata berjalan dan memberikan keluaran tenaga yang halus.
Enggak lupa untuk memberikan efisiensi tinggi terhadap pemakaian bahan bakar dan tenaga baterai.
Sistem S-AWC ini juga terintegrasi dengan sistem pengereman.
(Baca Juga: Mode Electric Vehicle di Mitsubishi Outlander PHEV, Bisa Sejauh ini)
Jadi roda dapat di kendalikan di semua kondisi jalan tanpa takut roda kehilangan traksi.
"Distribusi pembagian tenaga pada baterai juga dikontrol dengan baik. Sebagai contoh saat Outlander PHEV menikung, roda kiri dan roda kanan pasti membutuhkan tenaga yang berbeda" tambahnya.
"Sebagai contoh saat mobil menikung ke kanan. Roda sebelah kanan pasti lebih sedikit membutuhkan tenaga dibanding roda sebelah kiri. Di sini peran EMCU dan PDU untuk kontrol semua itu," beber Budiarto.
Semua ini akan membuat Mitsubishi Outlander PHEV jauh dari gejala seperti understeer atau oversteer.