GridOto.com-Ducati Monster merupakan motor naked bike dengan nama yang populer dan legendaris.
Motor ini sudah ada sejak 25 tahun yang lalu, lewat kehadiran generasi pertamanya, yakni Monster 900.
Ducati pun membuat Monster 821 sebagai penghormatan buat Monster generasi pertama itu. Desainnya diklaim mirip, tapi dengan sentuhan modern.
Rangka teralis yang jadi ciri khas dari Monster tetap bertahan hingga kini, tapi sekarang punya sistem yang berbeda.
(Baca Juga: Ducati Monster 600 Full Handmade, Rangka Tralisnya Bikin Kepincut)
PT Cakra Motor Sport, distributor Ducati di indonesia membanderol motor ini dengan nominal Rp 484 juta, on the road Jakarta.
Seperti apa impresi dari Ducati Monster 821 ini?
Desain
Lekuk bodi membulat dan gambot memberikan kesan gagah pada Monster 821 ini. Tampilannya diklaim mirip Monster 900, walau kami justru merasa lebih mirip Monster 1100.
Lampu depan bulat berisikan sepasang bohlam halogen dengan DRL yang memisahkan bagian atas dan bawah.
Tangkinya nampak besar dan panjang, dan ini bukan cover plastik loh, tapi tangki berbahan plat asli.
Di bawahnya ada sasis teralis yang memang sengaja ditonjolkan pada tiap model Monster, untuk menguatkan kesan gagah.
(Baca Juga: Modal Headlamp Honda Scoopy, Yamaha V-Ixion Serasa Ducati Monster)
Tapi sasis ini sudah model terpisah depan dan belakang seperti motor Ducati lainnya, dengan tumpuan berada di bagian mesin.
Jantung penggerak dengan konfigurasi L-twin terlihat padat, ditambah leher knalpot ukuran besar dengan konfigurasi 2-1-2 mencuat di sisi kanan motor.
Bodi belakang malah enggak ada sama sekali, hanya cover single seater yang seolah-olah merupakan bodi motor.
Ditambah bentuk jok dibuat menyerupai bodi, makin pas mengelabui yang lihat kalau ini seperti bodi belakang. Sedangkan sepakbor belakang dibuat menggantung.
Desain keseluruhan motor ini membuatnya jadi terlihat padat, jika dilihat dari samping semua komponen motor lebih banyak berada di depan.
(Baca Juga: Berandalan Berkelas, Rangka Ducati Monster Dilabur Emas 24 Karat)
Fitur & Teknologi
Dengan harga nyaris setengah milyar, motor ini punya beragam fitur unggulan yang jadi nilai jualnya.
Misal anak kunci dengan immobilizer sebagai pengaman, terus ada spidometer dengan layar TFT terbaru.
Isinya lengkap, ada takometer, speedometer, temperatur mesin, riding mode, level ABS dan DTC (Ducati Traction Control), jam sampai fuel meter.
Enggak ketinggalan ada shiftlight, odometer, trip 1 & 2, konsumsi BBM rata-rata, konsumsi BBM aktual, suhu mesin dan suhu udara sekitar.
O iya, layar ini juga sekaligus untuk menyeting pengaturan motor, seperti riding mode, traction control, ABS dan respon mesin.
Pengaturan dilakukan lewat tombol-tombol yang ada di area setang sebelah kiri, dan termasuk mudah untuk digunakan.
Sementara setang sebelah kanan berisi sebuah saklar model 3 in 1, dimana engine cut off, starter dan tombol off jadi satu. Kemudian tombol lampu hazard di bawahnya.
(Baca Juga: Panduan Servis dan Harga Komponen Fast Moving Ducati Monster 797)
Kaki-Kaki
Dipakai harian, redaman kedua suspensi motor ini terbilang pas, enggak terlalu keras dan enggak terlalu empuk juga.
Bagian depan sudah model upside down 43 mm dan peredaman belakang pakai monosok, dengan vendor dari Sachs.
Pelek depan berukuran 3.5" x 17 inci dengan dibalut ban 120/70-17. Kalau belakang peleknya lebar 5,5" x 17" pakai ban 180/55-17.
Pengereman juga rasanya mantap. Depan dikawal cakram ganda 320 mm dengan kaliper Brembo radial M4-32 empat piston, jadi total ada delapan piston.
Sedangkan yang belakang lebih sederhana, cakram tunggal 245 mm dengan kaliper dua piston. Rem sudah pakai ABS dengan modul buatan Bosch.
Karakter remnya terasa empuk di tangan, apalagi handel rem juga punya setelan yang bisa diatur sesuai kebutuhan.
(Baca Juga: Ducati Panigale V4 Jadi Anggota Marvel, Pakai Baju Milik Iron Man)
Enaknya saat ABS aktif, gejala hentakannya tergolong minim dan halus, baik di handel rem atau tuas rem belakang, jadi enggak ngagetin.
Riding Position & Handling
Enaknya dari Monster 821 ini, tinggi jok bisa diatur dua posisi, 785 mm dan 810 mm, jadi lebih fleksibel.
Nah, untuk mengatur ketinggian joknya, cukup dengan melepas empat buah ganjalan plastik di balik jok saja. Gampang banget.
Saat diset di 785 mm, untuk rider berpostur 172 cm kaki mudah menapak tanah dengan sempurna, tapi feelnya jadi terasa pendek banget.
Terus enggak nyaman, karena kaki terlalu menekuk, bakal bikin pegal dipakai riding nih. Belum lagi jadi susah pindah gigi.
Diset di 810 mm ini paling pas, kendati sedikit jinjit tapi masih oke kok. Kaki pun enggak terlalu menekuk, jadi lebih nyaman.
Karena tangki besar dan panjang, untuk meraih setang jadi berasa jauh. Badan pengendara harus merunduk dan tangan dipaksa membuka.
Untungnya walau tangki motor ini besar, di bagian ujung dekat pengendara dibuat mengecil, jadi tangki enggak mengganjal paha.
(Baca Juga: Simak Video Unboxing Ducati Panigale V4S, Motor Rp 1,2 Milyar Nih!)
Walau ini naked bike, posisi duduk ini jadi lebih sporty karena pijakan kaki pun tepat di bawah posisi duduk.
Dengan setang lebar, motor berbobot 180,5 kg ini masih mudah dikendalikan untuk postur rata-rata orang Indonesia.
Langsung dipakai riding di dalam kota, yang dirasakan pertama adalah berat, terutama saat menikung patah-patah.
Tangan harus menahan motor, supaya enggak langsung ambruk karena setang langsung ingin berbelok sampai mentok.
Tapi hal ini enggak berasa sewaktu melibas jalan dengan tikungan panjang. Motor lebih mudah dikendalikan dan nyaman.
Untuk penggunaan dalam kota, enaknya pakai mode berkendara Urban, respon mesin yang sudah ride by wire ini terasa lembut, enggak ngagetin.
Kalau ketemu jalanan agak lancar, bisa coba mode Touring dengan respon mesin yang lebih agresif.
(Baca Juga: Kredit Ducati Panigale V4S, Cicilan Termurahnya Bisa Beli Yamaha Nmax!)
Satu lagi mode Sport, ini sih enak buat sunmori atau ketemu jalan yang sepi ya, bisa juga dipakai untuk trackday di sirkuit karena mesin jadi sangat responsif.
Mesin
Jantung Monster 821 terbaru ini menggunakan mesin Testastretta 11°, L-Twin, 4 Desmodromically Actuated Valves Per Cylinder, dengan pendingin cairan.
Kapasitas mesinnya 821 cc, dengan klaim tenaga maksimalnya mencapai 109 dk di 9.250 rpm dan torsi 86 Nm pada 7.750 rpm.
Mencoba akselerasinya menggunakan Racelogic, kecepatan 0-60 km/jam ditempuh dalam waktu 1,7 detik saja dan 0-100 km/jam hanya 3,6 detik.
Jarak 0-201 meter pun ditempuh dalam 7,5 detik pada kecepatan 157,4 km/jam. Kencang bangetkan?
Mesinnya ini punya suara yang halus untuk sebuah Ducati, dan suara knalpot bawaan yang terdengar merdu.
Mesinnya ini dipadu tiga buah riding mode, sudah sangat pas untuk sebuah naked bike kelas menengah.
Nah enggak enaknya, panas mesin berasa banget! Suhu mesin dengan rasio kompresi 12,8:1 ini bisa sampai 106 derajat celcius saat terjebak kemacetan.
(Baca Juga: Motor Sultan, Ducati Panigale V4 di Indonesia Tembus Rp 2 Miliar!)
Hawa panas lebih berasa di bagian kaki kanan, soalnya disana ada dua buah leher knalpot yang cukup besar.
Selain itu, kopling yang belum hidrolis juga memaksa tangan kiri berolahraga, karena lumayan keras ditariknya.
Soal konsumsi bahan bakar, dimodali BBM dengan oktan 98 angkanya mencapai 14,2 km/liter tuh.
Kesimpulan
Ducati memberi banyak update untuk Monster 821 ini dengan penambahan fitur. Desain yang legendaris juga menjadi nilai jualnya.
Mesin punya performa yang sangat memuaskan, cuma hawa panas dan kopling yang berat, cukup membuat kurang nyaman dipakai melewati lalu lintas yang padat.
Dipasaran, motor ini bersaing dengan sesama merek Eropa seperti MV Agusta Brutale 800, serta sejumlah merek Jepang Seperti Kawasaki Z900.
(Baca Juga: Mirip MotoGP, Tangki Ducati Panigale V4S Ternyata Sampai Kolong Jok)
Data Spesifikasi:
Tipe mesin: Testastretta 11°, L-Twin, 4 Desmodromically Actuated Valves Per Cylinder, Water Cooled
Kapasitas mesin: 821 cc
Bore x Stroke: 88 mm x 67,5 mm
Perbandingan kompresi: 12,8:1
Tenaga maksimum: 109 dk @9.250 rpm
Torsi maksimum: 86 Nm @7.750 rpm
Transmisi: 6 percepatan
Rangka: Sasis teralis tubular baja tersabung dengan kepala silinder
Suspensi depan/travel: Upside down ? 43 mm / 130 mm
Suspensi belakang/travel: Adjustable monosok / 140 mm
Pelek depan: Palang 10 light alloy, 3.5” x 17”
Pelek belakang: Palang 10 light alloy, 5.5” x 17”
Ban depan: Pirelli Diablo Rosso III 120/70-17
Ban belakang: Pirelli Diablo Rosso III 180/55-17
Rem depan: Cakram ganda ? 320 mm semi-floating, kaliper ganda
Berat kosong/isi: 180,5 kg/206 kg
Tinggi jok: Adjustable 785 mm-810 mm
Jarak sumbu roda: 1.480 mm
Rake/trail: 24,3°/93,2 mm
Kapasitas tangka: 16,5 L