GridOto.com- Saat ini balap nasional bisa dibilang tidak semarak dibanding 5 tahun ke belakang.
Padahal, balap dipercaya bisa menaikkan pamor produk.
Karenanya tak heran, berbagai produk motor pasti berupaya untuk tampil di ajang balap.
Alasannya sederhana, untuk balap saja oke apalagi harian.
Namun, dengan kondisi sekarang ini, banyak produsen mulai meninggalkan balap.
(Baca Juga: Blak-blakan Halomoan Fischer: Jangan Asal Membeli Mobil Bekas!)
Alasannya beragam, misalnya makin tingginya biaya untuk ikutserta dalam ajang adu kencang ini.
Namun bagi Johannes, Direktur Marketing DMI produsen helm NHK, pihaknya tetap ikut berpartisipasi di ajang balap nasional.
"Masih ikut di kejuaraan daerah. Memang tidak segencar dulu. Apalagi, sekarang ini Saya lebih fokus untuk yang internasional," jelas Johannes.
Keikutsertaannya dalam ajang balap karena pria brewokan ini beranggapan, pasar nasional NHK masih banyak di daerah.
"Terutama di Pulau Jawa. Makanya, keikutsertaan di balap khususnya di Jawa masih tetap," katanya.
Ditambah lagi saat ini 'serangan' helm murah tanpa SNI pun kian gencar.
Akibatnya, persaingan di segmen ini makin mengerikan.
Johannes bercerita mengenai pasar helm bawah yang menjadi produknya.
Produk bikinan DMI pun diakuinya cukup tertekan dengan adanya helm ilegal tanpa SNI.
Merek seperti MAZ, VOG, MIX, GM cukup kewalahan.
Bahkan mulai jarang terlihat.
"Masih tetap ada. Tapi memang agak sulit," aku Johannes.
ia menilai produk-produk seperti VOG, MIX atau MAZ masih beredar.
"Tapi tiap merek hanya ada di provinsi tertentu. Sesuai dengan permintaan di wilayah tersebut," jelasnya.
Untuk itu, pihaknya masih tetap berkiprah di balapan daerah bertujuan untuk mempromosikan masing-masing merek.
"Dimana merek yang cukup kuat dan ada balapnya. Kami pasti hadir untuk memberikan support," cetus Johannes.
Saat ini helm-helm low-end bikinan DMI berkisar di harga Rp 250-350 ribu.
"Kebanyakan tipenya open face," katanya.