GridOto.com-Prinsip kerja remap ECU yakni mengubah settingan yang disimpan oleh memory ECU.
Dengan mengubah settingan ECU atau remap ECU maka sudah pasti kondisi mesin berbeda dibanding standar seperti power mesin yang dihasilkan dan konsumsi bahan bakar.
Remap ECU bersifat permanen alias tidak bisa kembali ke settingan standar bawaan pabrik.
Untuk mengembalikannya kembali pun membutuhkan cara tersendiri.
Semua ini dijelaskan oleh Asep McGyver seorang tuner spesialis remap ECU yang menyebutkan bahwasanya remap ECU bisa dikembalikan ke settingan awal.
(Baca Juga: Remap ECU Bikin Gugur Garansi Pabrikan? Ini Kata Bengkel Resmi)
Untuk mengembalikan settingan awal diharuskan remap ECU yang sebelumnya dihapus dan diganti.
"Pada saat remap ECU di awal, settingan bawaan pabrikan kita simpan di laptop, bukan di ECU-nya. Jadi saat konsumen ingin mengembalikan settingan remap ECU ke kondisi standar bawaan pabrik maka ECU harus di-remap ulang," sebut Asep McGyver yang bernama asli Asep Rukmaya.
Settingan kondisi standar pabrik setiap mobil disimpan dengan baik oleh Asep McGyver agar saat pemilik mobil ingin mengembalikannya dalam kondisi standar, maka akan mudah untuk di-remap ulang.
"Aku beri waktu sekitar 1 bulan kalau pemilik mobil ingin mengembalikan kondisi settingan ke standar pabrik tanpa dipungut biaya apapun, namun kalau lebih dari itu ada biaya yang dibebankan pemilik mobil," tambahnya.
Biasanya mengembalikan remap ECU ke kondisi standar pabrik bila pemilik mobil ingin melakukan perbaikan kelistrikan di bengkel resmi.
(Baca Juga: Apakah Remap ECU Akan Hilang Kalau Aki Mobil DiCabut? Ini Jawabannya)
Mengembalikan settingan awal juga melalui OBD (On Board Diagnostic).
Melakukan remap ECU pasti memiliki efek terhadap kinerja mesin.
Salah satu efek positifnya yakni meningkatnya power mesin karena sebagian parameter di ECU diubah.
Ubahan itu seperti timing pengapian yang dimajukan atau semprotan bahan bakar oleh injektor yang ditambah debitnya.
Jadi untuk mengail tenaga mesin tidak perlu menginjak pedal terlalu dalam.