GridOto.com - Sudah banyak kecelakaan yang terjadi akibat ban tiba-tiba pecah.
Paling baru, mobil box milik PT Pos Indonesia, BK 9430 EM menabrak tiang listrik, di Gampong Matang Gito, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur, Rabu (3/7/2019).
Tidak ada korban jiwa, namun sopir mengeluh sakit pada dada.
"Tidak apa-apa, hanya dada sebelah kiri saya sakit," jelas Muslim sopir mobil box PT Pos Indonesia tersebut yang dikutip GridOto dari Serambinews.com di lokasi kejadian.
Muslim mengatakan, mobil menabrak tiang listrik, karena pecah ban depan sebelah kiri saat melaju dari Medan menuju Banda Aceh.
(Baca Juga: Jangan Nunggu Botak, Ini Tanda-tanda Ban Mobil Sudah Waktunya Diganti)
"Kejadian pukul 08.30 WIB, Rabu pagi," jelas Muslim.
Akibat kejadian ini, satu tiang listrik, dan satu tiang telkom tumbang. Arus listrik, di kecamatan setempat padam.
Ban bisa pecah enggak hanya karena faktor sudah lama dipakai atau sudah botak, ada beberapa hal yang bisa bikin ban tiba-tiba pecah lho!
GridOto akan jelaskan 4 hal yang bisa bikin ban tiba-tiba pecah, harap diwaspadai ya!
1. Tekanan Angin Ban Kurang
Kalau ada yang bilang kelebihan tekanan angin bikin ban pecah, ternyata yang terjadi justru sebaliknya.
Sebab saat tekanan angin ban berlebih, dinding ban akan berada pada posisi tegang.
Meski akan ada penambahan tekanan hingga 10 psi, tak akan sanggup membuat ban menjadi pecah.
Namun, bila ban kekurangan tekanan angin, hal berbeda akan terjadi.
"Ban yang kurang angin menjadi penyebab utama ban pecah ketika melaju di jalan bebas hambatan," ucap Marcel Kurniawan, Training And Development Manager Real Driving Centre, Jakarta kepada GridOto.com.
Ini lantaran pergerakan dinding ban yang begitu sering, membuat kawat baja menjadi mudah putus saat ban kekurangan tekanan angin.
Gerakan dinding ban yang begitu sering inilah yang membuat ban dapat pecah ketika melaju di jalan, terutama di jalan bebas hambatan.
(Baca Juga: Jangan Sembarangan, Ini Faktor-faktor yang Mempercepat Umur Ban Mobil)
2. Membentur Lubang Di Jalan
Selain suspensi, ban turut meredam tekanan yang diberikan ke- tika roda menghantam lubang jalan.
Dalam kecepatan tinggi, tekanan yang diberikan pada ban dapat membuat putusnya kawat baja pada ban atau sering disebut masyarakat awam dengan "ban benjol", baik pada dinding maupun telapak ban.
Bila hal ini yang terjadi, maka potensi ban pecah semakin besar, dan ban pecah dapat terjadi sewaktu-waktu.
Tak ada cara lain, untuk segera mengganti ban tersebut, sebelum nyawa menjadi taruhannya.
3. Tambalan Ban Yang Tidak Benar Atau Baik
Teknik tambal ban model tusuk atau string tubeless yang mensyaratkan memperbesar lubang bocor bisa menyebabkan serat baja pada konstruksi di dalam ban terputus.
Dalam jangka waktu lama, kotoran jalanan dan air, akan membuat konstruksi serat baja ini mengalami korosi.
Kondisi ini jelas kian memudahkan ban kehilangan tekanan angin secara tiba-tiba atau mengalami pecah ban ketika dipacu dalam kecepatan tinggi dan dalam waktu yang cukup lama.
(Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Ini Arti Bulatan Kuning dan Merah di Ban Mobil)
4. Kerikil Yang Terjebak Di Tapak Ban
Tapak atau kembangan ban dirancang untuk membuang air pada bagian tengah ban sehingga daya cengkeram ban di jalan basah akan meningkat.
Sayangnya, celah ini kerap disusupi oleh kerikil jalanan.
Apalagi bagi ban yang memiliki pattern halus atau rapat.
Bila dibiarkan, kerikil ini akan melukai ban dan membuat korosi timbul pada serat baja di dalam ban.
Untuk itu, membersihkan kerikil atau benda tajam di sela-sela kembang ban perlu dilakukan secara berkala.