GridOto.com - Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban melalui media social Facebook merilis sebanyak 45 motor tanpa dilengkapi surat lengkap.
Menurut dia, kendaraan tersebut dari hasil operasi kepolisian baik grebek desa maupun dalam operasi skala besar dengan kurun waktu 4 bulan terakhir.
Rilis ini sendiri dapat di buka di laman grup facebook ‘Sahabat MAS’ yang juga dapat di akses oleh seluruh pengguna facebook.
Dalam catatan kepolisian, dari ke 45 motor tersebut berasal dari berbagai kota di wilayah Jawa Timur seperti Lumajang, Jember, Sidoarjo, Probolinggo, Kota Mojokerto dan Kota Surabaya.
(Baca Juga: Waspada Sob! Jangan Beli Motor Kode ST, Ini Kata Kapolres Lumajang)
Bahkan ada pula kendaraan yang setelah di cek oleh Sat Lantas Polres Lumajang motor tersebut berasal dari Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur.
Selain itu terdapat pula motor yang berasal dari Pulau Bali serta Kota Bogor, Jawa Barat.
"Iya benar saya melakukan rilis 45 motor di grup facebook ‘Sahabat MAS’, agar semakin banyak warga yang mengetahui berita ini," kata Arsal saat dikonfirmasi, Jumat (28/6/2019).
"Silahkan datang ke Mapolres Lumajang dengan membawa surat lengkap jika merasa motor tersebut adalah milik Anda," sambung dia.
(Baca Juga: Biar Insaf! Kapolres Lumajang Akan Tembak di Tempat Para Pelaku Begal)
Ia menilai, kendaraan tersebut bisa dibawa kembali jika para pengendara bisa membawa bukti STNK dan BPKB asli.
"Serta jika motor tersebut adalah motor kredit maka silahkan membawa surat pendukung dari pihak leasing yang bersangkutan agar bisa membawa kembali motor tersebut," paparnya.
Bahkan lanjut dia, dalam proses pengambilan nya tidak dipungut uang sepeserpun.
Pria yang memiliki lambang dua melati di pundak ini mengatakan grebek desa akan terus dilakukan oleh pihaknya.
(Baca Juga: Tim Cobra Polres Lumajang Amankan 16 Motor Bodong di Balap Liar)
“Tujuan dari grebek desa selain mencari penadah dari motor bodong, juga untuk merusak pasaran motor hasil kejahatan criminal di wilayah Lumajang," tukas Arsal.
Untuk itu, ia menghimbau agar masyarakat tidak bangga menjadi bagian dari pelaku kejahatan.
"Membeli motor bodong sama dengan menjadi bagian dari pelaku kejahatan. Harapan saya setelah ini, warga tak lagi berminat untuk membeli motor bodong, sehingga kejahatan termasuk pencurian kendaraan bermotor maupun begal dapat menurun secara signifikan," tutupnya.