GridOto.com - Motor jika sudah dikustom memang terlihat menarik. Saat mengendarai di jalan terlihat berbeda dan lebih percaya diri tentunya.
Tren motor kustom yang sedang tren saat ini sangat beragam, mulai japstyle, scrambler, CB klasik, cafe racer, chopper, bradstyle dan lain-lain.
Tapi di balik kustom motor itu ada kendala yang dialami builder dalam membangun motornya.
(Baca Juga: Punya Motor Honda Megapro atau Tiger Ingin Kustom Jadi CB100? Datang ke Bengkel Ini Bro)
Pemilik bengkel spesialis kustom motor Surad Hari Motor (SHM), Eko Satrio atau akrab dipanggil Pakde Tri menceritakan beberapa kesulitan dalam membangun motor kustom.
"Kesulitannya kan namanya kustom gak bisa langsung cocok, harus ngakalin dulu," ujarnya kepada GridOto di bengkel SHM, Kelapa Dua, Depok, Kamis (27/6/2019).
Ia mencontohkan, misalnya mau kustom dari basic Honda Mega Pro jadi CB100, antara rangka Mega Pro dan CB100 kan berbeda.
Jadi, lanjut dia, harus ada pemotongan rangka bagian belakang Megapro dahulu, lalu disambung dengan rangka CB100.
"Itu juga tidak boleh asal sambung, kalau asal nanti antara sepatbor belakang dengan ban gak lurus," kata dia.
(Baca Juga: Di Kustomfest 2017, Megapro Lawas Ini Masuk Lorong Waktu ke Dekade 1910-an)
Tak hanya itu, setting bagian kelistrikan juga memakan waktu yang lama, karena saat proses pemasangan rangka, kabel dilepas semua. "Kabel dilepas lalu diurut lagi," tambah Tri.
Soal perawatan, menurutnya, justru terbilang sama saja dengan motor pada umumnya.
Karena dari segi kelistrikan, mesin tidak ada yang diubah. Jadi soal perawatan sama saja dengan motor pada umumnya.
Ia menambahkan, kebanyakan orang kustom motornya karena faktor hobi dan kesenangan.
"Bosan pakai Mega Pro, meski pakai kendaraan yang sama tapi tampilannya beda," ujar dia.