Info Gres! Rencana KIA Menjadi Bagian Indomobil Group Tinggal Menunggu Waktu, Siap Bangkit?

Muhammad Ermiel Zulfikar - Rabu, 26 Juni 2019 | 14:00 WIB

Kia Grand Sedona resmi diluncurkan di Indonesia (Muhammad Ermiel Zulfikar - )

GridOto.com - Setelah diisukan menghilang dengan menghentikan aktivitas penjualan dan menutup sejumlah dealernya, tampaknya KIA siap memulai babak baru bisnis otomotifnya di Indonesia.

Pasalnya, usaha PT Indomobil Sukses International (IMAS) untuk mengambil alih bisnis merek asal Korea Selatan itu dari PT KIA Mobil Indonesia (KMI) tinggal menunggu waktu.

Namun Indomobil tidak menguasai sendirian, mereka berbagi dengan PT Sarimitra Kusuma Ekajaya (SKE) yang akan memiliki 40 persen saham dengan menyuntikkan dana sebesar Rp 10 miliar.

Langkah itu terpantau dengan munculnya sebuah surat resmi kepada Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan, yang juga menuliskan PT Kreta Indo Artha akan menjadi payung KIA di Indonesia, dengan modal dasar usaha patungan sebesar Rp 100 miliar Rupiah.

(Baca Juga: Banyak yang Belum Tahu, KIA Punya Dua Logo. Yuk, Simak Perbedaannya!) 

Bahkan ketika dikonfirmasi, salah satu sumber terpercaya GridOto.com tidak membantahnya, meskipun dirinya belum mau membeberkan informasi lebih detail.

"Nantinya perusahaan baru yang pemegang saham mayoritas Indomobil," papar sumber terpecaya GridOto.com, Rabu (26/6/2019).

"Mengenai hal tersebut saya belum bisa memberikan informasi lebih detail selain statement yang sudah beredar. Resmi beroperasinya akan kami informasikan kemudian," imbuhnya saat dihubungi melalui sebuah pesan singkat.

Sumber terpecaya GridOto.com itu juga menjelaskan, hilangnya KIA dari peredaran beberapa bulan terakhir ini karena sedang dalam proses restrukturisasi.

(Baca Juga: Dukung Pemulihan Gempa dan Tsunami Palu, Kia Sumbang Ambulance dan Pick Up) 

"Kami belum konsentrasi ke penjualan, karena proses restrukturisasi tersebut," kata sumber terpecaya GridOto.com itu lagi.

"Semoga setelah proses tersebut selesai KIA akan berjalan lebih baik dari sebelumnya," tutupnya.

Tentu dengan hadirnya kabar ini menjadi angin segar, khususnya bagi para pemilik ataupun pencinta merek asal Korea Selatan itu di Tanah Air.

Bagaimana tidak, minimnya pergerakan KIA dalam beberapa bulan terakhir menimbulkan kecemasan bagi para pemilik karena takut ditinggal kabur oleh APM-nya.

Karena akan berdampak pada harga jual, layanan aftersales serta ketersediaan sparepart kendaraan mereka nanti.